Perang Rusia Ukraina
Keberanian Presiden Ukraina Dipuji Para Pemimpin Dunia, Tetap Bertahan Walau Digempur Habis-Habisan
Keberanian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang bertahan di tengah gempuran Rusia, menuai pujian para pemimpin dunia. Begini pujian Menlu AS.
POS-KUPANG.COM - Keberanian Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertahan di tengah gempuran Rusia, menuai pujian para pemimpin dunia.
Bahkan ketika sang presiden nekat bertahan di Kyiv, ibukota Negara Ukraina, sikap itu pun mengundang simpati dunia.
Meski demikian, berbagai kekhawatiran kini mulai mengalir apabila Volodymyr Zelensky dibunuh atau ditangkap oleh tentara Rudia.
Bahkan demi kelangsungan pemerintahan Ukraina, beberapa rencana kini sudah disiapkan bila terjadi sesuatu pada Presiden Zelensky.
Kini terungkap skenario bahwa jika Presiden Zelensky terbunuh dalam agresi militer Rusia ke Ukraina, maka rencana ini yang akan diterapkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada Minggu 6 Maret 2024.
Antony Bliken mengatakan, Ukraina telah memiliki rencana untuk menjaga kelangsungan pemerintahan jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terbunuh dalam peperangan ini.
Baca juga: Perang Dunia Ke-3 Di Depan Mata, Ukraina Bakal Hancur Digempur Rusia Walau Kini Mulai Dibantu NATO
"Ukraina memiliki rencana yang tidak akan saya bicarakan atau uraikan secara rinci untuk memastikan bahwa ada kesinambungan pemerintahan dengan satu atau lain cara, dan saya akan berhenti di situ," ujarnya, Minggu, seperti diberitakan CNN.
Blinken lalu memuji kepemimpinan Zelensky atas krisis tersebut. Pujian serupa juga pernah disampaikan oleh beberapa pemimpin lainnya di sejumlah negara.
“Kepemimpinan yang telah ditunjukkan oleh Presiden Zelensky, seluruh pemerintah telah menunjukkan luar biasa, mereka telah menjadi perwujudan dari orang-orang Ukraina yang sangat berani ini,” terang Blinken.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan negara-negara sekutu dilaporkan sedang mendiskusikan garis suksesi kepemimpinan Ukraina jika Presiden Volodymyr Zelensky ditangkap atau dibunuh.
Dikutip dari New York Post, konstitusi Ukraina menguraikan bahwa ketua parlemen menggantikan presiden jika sesuatu terjadi pada mereka.
Ruslan Stefanchuk saat ini menjabat sebagai pembicara dan bersama Zelensky menghadiri pertemuan virtual penting dengan para pemimpin Eropa sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Namun, garis suksesi presiden di luar Stefanchuk tidak jelas di bawah konstitusi.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan, mereka fokus untuk memenangkan pertempuran melawan Rusia daripada bekerja di garis suksesi.
