Perang Rusia Ukraina
Ternyata Indonesia Punya Hubungan Erat dengan Ukraina di Masa Lalu Karena Masalah Ini, Apa Itu?
Di masa lalu, rupanya baik Indonesia dan Ukraina pernah saling tolong menolong khususnya di masa-masa sulit.
POS-KUPANG.COM- Indonesia termasuk negara yang menentang serangan Rusia ke Ukraina.
Alasan kemanusiaan dan perdamaian menjadi alasan Indonesia tidak menyetujui serangan Rusia ke Ukraina.
Namun itu bukanlah satu-satunya alasan.
Sebagai Ketua Forum G20, Indonesia memang mengambil peran yang aktif dalam meredam konflik.
Baca juga: China Curi Kesempatan, Saat Invasi Rusia ke Ukraina, Tiongkok Latihan Perang di Laut China Selatan
Tujuannya agar konflik tidak meluas dan berdampak terhadap negara lain.
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (5/2/2022), di masa lalu, rupanya baik Indonesia dan Ukraina pernah saling tolong menolong.
Khususnya di masa-masa sulit.
Seperti di tahun 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea.
Baca juga: Mantan Juara Tinju Dunia Ukraina Klitschko Bersaudara Masuk Daftar Orang yang Diburu Rusia, Kenapa?
Pada masa itu, terjadi peperangan antara Angkatan Bersenjata Ukraina dan kelompok separatis di timur Ukraina.
Kelompok separatis di timur Ukraina diketahui pro-Rusia.
Saat itu, lebih dari 6.000 orang dilaporkan tewas dan 11.000 warga Ukraina alami cedera dalam peperangan itu.
Melihat kondisi itu, Indonesia pun turun tangan.
Baca juga: Profil Andrei Sukhovetsky, Jenderal Top Rusia yang Tewas Ditembak Sniper Ukraina
Disampaikan oleh Tetiana Motsyk, Sekretaris III Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia, di Jakarta, 10 Maret 2014, Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan khusus untuk warga Ukraina.
Bantuan kemanusiaan itu di antaranya obat-obatan dari Sanbe Farma dan Novell Pharmaceutical Laboratories, dua perusahaan asal Indonesia.
”Kontribusi kemanusiaan Indonesia pada masa sulit dalam sejarah Ukraina ini menjadi bukti hubungan persahabatan kedua negara," kata Tetiana Motsyk 8 tahun silam.