Berita Olahraga

Kenangan Hero Tito di Mata Pelatih Tinjunya : Dia Petinju Penuh Semangat Juang

Kabar duka meninggalnya petinju asal Malang, Hero Tito menjadi rasa kehilangan bagi banyak orang. Kenangan dan semangat petinju asli Pakis

Editor: Ferry Ndoen
INSTAGRAM.COM/HEROTHELIONTITO
Petinju Indonesia, Hero Tito meninggal dunia 

POS-KUPANG.COM - Kabar duka meninggalnya petinju asal Malang, Hero Tito menjadi rasa kehilangan bagi banyak orang.

Kenangan dan semangat petinju asli Pakis Kabupaten Malang itu turut dikenang oleh mantan pelatih tinju Hero Tito, Widodo yang juga pamannya.

Widodo mengingat betapa penuh semangatnya sang atlet untuk meningkatkan prestasi.

Widodo menilai, Hero adalah contoh atlet tinju yang penuh semangat juang.

Saat masih bersama, Widodo pernah berpesan kepada Hero.

Baca juga: Hasil FP 2 Didominasi Suzuki dan Marc Marquez, Ini Jadwal Siaran Langsung MotoGP Qatar 2022

Ia berpesan jika sampai usia 35 tahun atlet tinju kebanggaan Malang Raya itu tidak mendapatkan juara nasional atau internasional, maka disarankan untuk berhenti.

“Pada waktu itu saya sudah antisipasi, kalau usia 35 tidak juara nasional atau internasional, kamu jangan tinju. Ternyata juara WPBF International waktu itu di Timor-Leste. Menang KO ronde ketiga dengan Thailand,” kenangnya.

Selepas kemenangan tersebut, Hero Tito melanjutkan karirnya sendiri.

Ia keluar dari d'Kross Boxing Camp. Bahkan ia sempat lama vakum hingga akhirnya ikut promotor tinju Armin Tan.

Pelatihnya kakaknya sendiri yakni Siswanto.

Baca juga: BRI Liga 1 Indonesia: Skor Akhir Arema FC Vs Barito Putera, Singo Edan Raup Tiga Poin

“Sebelumnya ya atas nama sendiri. Ia sosok yang semangat, kerja keras dan ini masih bangun rumah. Masih separoh jalan,” terangnya.

Menurut Widodo, Hero adalah petinju yang hebat.

Ia mengatakan, posisi Hero sebanding dengan Daud Yordan dari Kalimantan Barat.

“Hero Tito seorang petinju muda dengan sarat talenta, ternyata ada peristiwa seperti ini. Ya beginilah takdir. Kelasnya sama dengan Daud ‘Cino’ Yordan. Maafkan kalau ada kesalahan selama berkarir. Saya sebagai pelatih yang pertama dan juga pamannya, saya mohon untuk dimaafkan,” pinta Widodo.

Saat dihubungi Suryamalang.com, Widodo telah berada di rumah duka Hero Tito.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved