Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 27 Februari 2022: Hikmat dan Kekuatan Pengendalian Diri

Orang yang terlalu banyak berbicara berpotensi melakukan banyak kesalahan. Memang lidah tidak bertulang.

Editor: Agustinus Sape
Dok Maxi Un Bria
RD Florens Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia. 

Renungan Harian Katolik, Minggu 27 Februari 2022: Hikmat dan Kekuatan Pengendalian Diri (Lukas 6 :29-45)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Orang yang terlalu banyak berbicara berpotensi melakukan banyak kesalahan. Memang lidah tidak bertulang. Lidah yang tidak dikekang selain dapat merugikan diri sendiri juga dapat melukai sesama. Barangsiapa dapat mengukur perkataannya, berpotensi menghadirkan harmonitas dan kedamaian.

Putera Sirakh mengatakan, “Keburukan manusia tinggal dalam bicaranya. Bicara orang menyatakan isi hatinya.”

Apa yang terungkap keluar merupakan ekspresi hati yang terdalam. Kata-kata baik merupakan ekspresi hati yang mulia, sedangkan kata-kata buruk yang terucap merupakan ekspresi hati yang berada dalam suasana gundah-gulana dan bermasalah dari dalam.

Yesus dalam Injil hari ini menasihati para murid dan khalayak untuk berwaspada dan bersikap bijak dalam memberikan penilaian terhadap sesama. Sikap suka menghakimi tidak dianjurkan. Lebih baik mengintrospeksi diri sebelum memberikan penilaian buruk terhadap sesama.

“Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya. Kecuali yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 26 Februari 2022: Yesus Memberkati Anak-anak

Yesus mengingatkan khalayak agar selalu siap sedia untuk belajar dan terus melakukan refleksi dan introspeksi diri agar mampu mengungkapkan kata-kata yang baik, yang menginspirasi dan meneguhkan sesama yang berada dalam kesulitan-pergumulan.

Kata-kata penghakiman dan penilaian negatif yang tidak membangun sejauh dapat dihindari karena selain tidak banyak dampaknya bagi sebuah kemajuan hidup bersama juga dapat merusak relasi dengan Tuhan dan sesama.

Marilah belajar menghadirkan diri sebagai pribadi-pribadi pembawa warta gembira yang mampu mengekspresikan sukacita, inspirasi, motivasi dan damai dengan pilihan kata dan kalimat yang meneguhkan sesama dalam berbagai situasi.

Tuhan berkenan kepada kata-kata orang berhikmat. Yang menggunakan kata-kata secara terukur, tepat dan tidak berlebihan ketika terlibat dalam interaksi sosial. Salve.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik, Minggu 27 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Sirakh 27:4-7

Kalau ayakan digoyang-goyangkan, maka sampahlah yang tinggal.

Demikian pula keburukan manusia tinggal dalam bicaranya.

Perapian menguji periuk belanga penjunan, tetapi ujian terhadap manusia terletak dalam bicaranya.

Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakaan isi hatinya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 92:2-3,13-16

Refrein: Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, yang maha tinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam.

2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.

3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

Bacaan Kedua: 1 Korintus 15:54-58

Saudara-saudara, sesudah hal-hal yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah Firman Tuhan: ”Maut telah ditelan dalam kemenangan!

Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?

Sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!

Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bacaan Injil: Lukas 6:39-45

Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Dapatkah seorang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?

Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang telah tamat pelajarannya akan menjadi sama dengan gurunya.

Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu’, padahal balok yang dalam matamu tidak engkau lihat?

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik.

Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya.

Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara, dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur.

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hati yang baik.

Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hati-Nya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved