Berita Kota Kupang Hari Ini

Nelayan di Kota Kupang Mengeluh Hasil Tangkapan Berkurang

Di sisi lain, hasil tangkapan ikan yang berkurang juga berpengaruh pada harga ikan. Memang kenaikannya tidak besar

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
CUACA - Kondisi perairan di Kota Kupang saat terjadi hujan lebat dan angin kencang. Sabtu 26 Februari 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sepekan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat berdampak pada hasil tangkapan nelayan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Nelayan yang bermukim di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba, Kelurahan Fatubesi mengeluhkan ini.

Salah satu nelayan dan pemilik kapal ikan di TPI Oeba, Mokrianus Lay, mengaku dampak cuaca buruk telah menurunkan jumlah tangkapan. Nelayan tidak berani melaut sebab gelombang tinggi disertai hujan lebat dan angin kencang.

Baca juga: Waspada, Dampak Cuaca Buruk, Ribuan Nelayan di Kota Kupang Tidak Melaut

“Di sisi lain, hasil tangkapan ikan yang berkurang juga berpengaruh pada harga ikan. Memang kenaikannya tidak besar, misalnya per kilogram yang tadinya dijual dengan Rp 15 ribu, naik menjadi Rp 20 ribu,” kata Mokris, 27 Februari 2022.

Berkurangnya hasil tangkapan ikan dari pnelayan berpengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat. Jika
cuaca normal, hasil tangkapan bisa mencapai 2 ton ikan. Sekarang hanya hanya 200- 300 kilogram saja.

Baca juga: Cuaca Memburuk, Harga Ikan Naik Turun, Pembeli Masih Sepi di TPI Oeba Kota Kupang

“Karena kondisi hujan ini, banyak masyarakat yang tidak ke pasar, sehingga penjualan juga tidak berjalan lancar,” tambahnya.

Daya beli masyarakat menurun itu membuat nelayan tidak berani menaikkan harga jual ikan. Nelayan memahami ikan tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Hasil tangkapan harus segera dijual meski dengan harga relatif sama dengan ketika kondisi normal.

Baca juga: Kapolres Kupang Lakukan Safari Kamtibmas, Ini Pesan Utamanya

Anggota DPRD Kota Kupang itu menyebut, nelayan setempat masih trauma dengan badai Seroja pada April 2021. Kini nelayan lebih waspada.

Nelayan selalu memantau informasi cuaca melalui BMKG Maritim. Tujuannya memastikan kondisi cuaca baik untuk melaut. Anta nelayan saling bertukar informasi mengenai cuaca dan kondisi laut.

Baca juga: Rayakan HUT ke 13, RSIA Dedari Kupang Luncurkan Website

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kupang, Ejbend Doeka menjelaskan, pihaknya telah memantau aktivitas nelayan dan mendata kenaikan harga di pasaran.

"Jika kenaikan harga ikan tinggi maka Dinas Perikanan dan Kelautan akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang,” jelasnya.

Baca juga: Polres Flotim Turunkan Tim ke Lokasi Bantu Cari ABK Kapal yang Hilang 

Hasil pantauan dilapangan belum ditemukan kenaikan harga yang signifikan. Dampak ikutan ke masyarakat pun belum terjadi. 

“Kenaikan tidak besar sehingga masih dilakukan pendataan. Jika ada gejolak, maka akan segera ditindaklanjuti,” paparnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved