Perang Rusia Ukraina

Umat ​​Katolik Ukraina di Roma Harapkan Kritik yang Lebih Keras terhadap Rusia dari Vatikan

"Orang-orang takut untuk mengatakan bahwa Rusia adalah agresor," kata Daniel Galadza, "karena secara politis tidak nyaman," Daniel Galadza.

Editor: Agustinus Sape
REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Aula Paulus VI di Vatikan, Rabu 23 Februari 2022. Dia menyerukan puasa dan doa khusus untuk perdamaian di Ukraina. 

Karena alasan inilah Galadza ingin Takhta Suci lebih spesifik ketika berbicara tentang situasi di Ukraina dan untuk menyebut Rusia secara langsung.

Baca juga: Rusia Invasi Ukraina: Ratusan Mati Saat Pesawat Rusia Ditembak Jatuh di Timur

Dengan cara yang sama Gereja Katolik telah belajar untuk berbicara tidak hanya tentang "Afrika" atau "Timur Tengah" tetapi untuk berbicara secara langsung tentang realitas di negara-negara tertentu, hal yang sama diperlukan untuk Eropa Timur, katanya.

"Yang dibutuhkan Ukraina adalah kemampuan untuk berbicara kebenaran dalam kasih dan tidak takut untuk memberi tahu saudara dan saudari dalam Kristus bahwa mereka juga perlu berbicara kebenaran dalam kasih," katanya.

"Mereka seharusnya tidak berbicara secara umum tentang perdamaian dan Eropa Timur karena itu sama dengan mengucapkan pikiran dan doa," katanya.

"Pikiran dan doa sangat penting," tambahnya, "tetapi Takhta Suci memiliki pengaruh besar di semua Kekristenan Timur dan itu dapat melakukan sesuatu."

Sumber: ncronline.org

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved