Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Rabu 23 Februari 2022: Kita dan Bukan Kita

"Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita".

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik, Rabu 23 Februari 2022: Kita dan Bukan Kita (Markus 9:38-40)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Kata rasul Yohanes kepada Yesus, "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita".

Ini sebuah pernyataan dari orang yang memandang diri dan orang-orangnya sebagai sebuah kelompok eksklusif, khusus. Ini biasanya lahir dari siapa pun yang cenderung membagi klaim "kita" dan "bukan kita".

Ternyata tak peduli orang-orang itu dekat dengan Yesus, menjadi murid kesayangan, bisa saja terjangkiti dan terpapar oleh "penyakit" atau virus eksklusivisme macam itu.

Bukan sebatas berseragam dan memiliki anggaran dasar-anggaran rumah tangga untuk mengikat perilaku dan hati sebagai sebuah kelompok, melainkan telah menjurus ke sikap menutup diri dan mencurigai, melarang bahkan meniadakan yang lain.

Tetapi kata Yesus, "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Senin 21 Februari 2022: Ketajaman Mata Hati

Siapakah yang ada di pihak kita? Jelas terjawab, yaitu dia yang tidak melawan kita. Kita itu siapa? Yesus dan siapa saja yang menjadi murid-murid-Nya. Berarti termasuk saya, engkau, dia ...?

Pertanyaan Yohanes itu terkait perbuatan mengusir setan yang dilakukan oleh orang yang bukan murid Yesus.

Dalam Injil kita baca bahwa Yesus mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati.

Dalam bahasa kita, apa yang dilakukan Yesus itu berarti bahwa Ia menjunjung tinggi kehidupan. Ia sangat menjaga, melindungi harkat manusia. Ia berusaha mengurangi penderitaan manusia. Ia mendukung kehidupan, kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.

Jadi, barangsiapa, entah ia beragama atau ateis, entah ia mengenal Kristus atau tidak, entah ia sadar atau tidak; jika ia menjunjung tinggi harkat manusia, jika ia berusaha mengurangi penderitaan manusia, jika ia mendukung kehidupan, kesejahteraan dan kebahagiaan manusia; maka ia melakukan pekerjaan Yesus sendiri. Ia ada di pihak Yesus (bdk. Mat 25:40).

Siapakah yang melawan kita? Dia atau mereka yang memusuhi, menyerang, menentang, tidak setuju, dan seterusnya. Orang yang terdorong oleh ideologi politik, oleh agama, oleh fanatisme, oleh alasan pribadi, tidak mencintai manusia dan kehidupan, tapi malah mencari jalan untuk membunuh kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 19 Februari 2022: Berubah Wajah

Erich Fromm, psikolog berkebangsaan Yahudi, menulis bahwa perbedaan paling fundamental di antara manusia adalah perbedaan antara mereka yang mencintai kehidupan dan mereka yang mencintai kematian, antara orang-orang biofil dan kaum nekrofil. Biofilia berarti cinta akan kehidupan, nekrofilia adalah cinta kepada kematian.

Tendensi utama dan normal bagi manusia adalah cinta akan kehidupan. Cinta akan kehidupan ini terungkap dalam kecenderungan dasar untuk mempertahankan hidup dan mengelakkan maut.

Dengan segala cara manusia yang sehat berusaha untuk hidup, melindungi hak hidupnya dari berbagai ancaman.

Lebih dari itu, orang mencintai kehidupan tidak sekadar mempertahankan kehidupan dan menjauhkan diri dari kematian. Dia pun lebih suka membangun dan mencipta, daripada hanya mempertahankan apa yang telah ada.

Sebagai manusia, kita sesungguhnya memiliki hati mencintai kehidupan dan mengusahakan kehidupan.

Sebagai murid Yesus yang baik, kita tentunya lebih lagi merasa terpanggil untuk membangun  dan merawat kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Februari 2022: Pesta Takhta Santo Petrus

Salah satu gelar Yesus adalah "Anak Manusia". Ungkapan "Anak Manusia" sendiri sudah menunjukkan apa misi utama Yesus. Ia begitu sayang akan manusia, Ia mau menjadi manusia, sehingga menjadi sesama dan mengusahakan keselamatan.

Kalau begitu, kita mau menjadi sesama bagi manusia yang lain agar hidupnya terbangun dan terpelihara dengan baik. Dan, kita pun tergugah memandang siapa pun yang mencintai kehidupan dengan cara dan tindakan apa pun sebagai "kita".*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 23 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Yak 4:13-17

Apakah arti hidupmu? Seharusnya kalian berkata, jika Tuhan menghendakinya.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus:

Saudara-saudara terkasih, ada di antara kalian yang berkata, "Hari ini atau esok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun, dan berdagang serta mendapat untung."

Padahal kalian tidak tahu apa yang akan terjadi esok.

Apakah arti hidupmu?

Hidupmu itu seperti uap yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.

Seharusnya kalian berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Tetapi sekarang kalian memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

Jadi jika orang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

ATAU BACAAN LAIN: Why 2:8-11

Bacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali:

Aku tahu kesusahan dan kemiskinanmu -- namun sebenarnya engkau kaya! --

Aku tahu fitnah mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian; sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Jangan takut terhadap apa yang harus kauderita!

Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.

Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 49:2-3.6-7.8-10.11

R:Mat 5:3: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan surga.

*Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian,
pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia,
baik yang hina maupun yang mulia,
baik yang kaya maupun yang miskin!

*Mengapa aku takut pada hari-hari celaka
pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku,
yang percaya akan harta bendanya,
dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?

*Tidak seorang pun dapat membebaskan diri,
atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya!
Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya,
dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya --
kalau ia ingin hidup abadi
dengan tidak melihat liang kubur.

*Sungguh, ia akan melihat:
orang-orang yang mempunyai hikmat itu mati,
orang-orang bodoh dan dungu pun semuanya binasa
dan meninggalkan harta benda mereka untuk orang lain.

ATAU MAZMUR LAIN: Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17

Refren: Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.

*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung,
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku,
oleh karena nama-Mu
Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu,
sebab Engkau telah menilik sengsaraku.

*Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6

Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku.

Bacaan Injil: Mrk 9:38-40

Barangsiapa tidak menentang kalian, memihak kalian.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, "Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."

Tetapi Yesus berkata, "Jangan kalian cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved