Berita Kupang Hari Ini

Gedung Baru SMA Santo Arnoldus Janssen,  Kupang Mulai Digunakan

Para siswa dan siswi serta guru pada  SMA Santo Arnoldus Janssen, Kota Kupang,  mulai menggunakan gedung sekolah baru

Penulis: Paul Burin | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Para pelajar SMA Santo Arnoldus Janssen berbaris di depan gedung yang baru, Senin, 21 Februari 2022 

Saat datang,  Pater Arnoldus Janssen fokus  membangun pertanian, peternakan, pertukangan serta   melatih masyarakat lokal dengan  keterampilan lainnya.

"Kita dapat membayangkan manusia Timor atau orang  NTT waktu itu seperti apa? Tapi, misi tetap berjalan," katanya. 

Merasa "kampung tengah"  masyarakat sudah oke kata Pater Piet, dilanjutkan dengan katekese dan latihan untuk  tanda salib. Mengurus lebih dahulu "perut manusia," selanjutnya barulah "menanamkan Sabda Allah." Orang-orang lokal saat itu  masih kafir. 

Yang menarik juga bruder-bruder SVD dan pater-pater selalu mendatangi masyarakat di kebun-kebun untuk melatih cara bercocok tanam, memelihara peternakan dan lainnya. Sekalian agar para bruder dan pastor-pastor  dapat hidup dengan makanan lokal. Sebab mengharapkan pengiriman bahan makanan dari Eropa sulit dan membutuhkan waktu yang lama. 

Para misionaris ini juga belajar  mengadaptasi diri dengan warga lokal.  Belajar tentang kultur, bahasanya, pola berkomunikasi serta hal lainnya. Hal ini terasa sungguh penting dan misinya ternyata berhasil.

Orang-orang bule ini belajar bahasa Bunak, Marae, Tetun dan Dawan, sesuatu  yang menarik dan sangat fundamental dalam karya misi.

Selain itu mereka berjalan kaki atau berkuda berpuluh-puluh kilometer melintasi  daratan Timor yang terbilang masih "sangat liar."

Dan, ternyata mereka bisa menyatu dengan warga lokal. Mereka menjadi bagian integral masyaralat lokal, tadi jadi orang asing,  kini mereka menjadi satu. 

Dua tahun di Lahurus, kata Pater Piet Salu,  SVD  melebarkan sayap misi ke Ndao, Pulau Flores. Di sana,  SVD membangun sejumlah seminari menengah hingga seminari tinggi. Lahirlah Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero dan Ritapiret untuk mencetak imam-imam pribumi karena sebelumnya didominasi imam-imam SVD.  Jauh-jauh hari SVD telah memikirkan semua ini. Kini, semua imam di paroki-paroki  dan uskup  dipegang oleh Gereja Lokal. Sungguh membanggakan. 

SVD kata dia,  sejak tahun 1912 hingga kini membutuhkan 108 tahun untuk berkarya. Dari 1912 sampai sekarang disebut masa perintisan. Masa perintisan sudah usai. Gereja Lokal sudah mandiri.

Setelah peralihan ke gereja lokal, apalagi yang hendak dilakukan SVD untuk mengisi 108 tahun mendatang? Pater Piet Salu  mengatakan, untuk 108 tahun mendatang, Provinsi SVD Timor memiliki rencana strategis dalam kerja sama dengan Gereja Lokal,  antara lain  adalah mendirikan SMA Santo Arnoldus Janssen di Kota Kupang. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2020 dan disebut juga sebagai Lahurus Baru. (pol)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved