Berita NTT Hari Ini
Kasus Covid-19 Baru di NTT 420 Per Hari Ini
Kasus Covid-19 di NTT masih mengalami kenaikan. Hari ini Sabtu 19 Februari 2022 ada penambahan 420 kasus
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Kasus Covid-19 di NTT masih mengalami kenaikan. Hari ini Sabtu 19 Februari 2022 ada penambahan 420 kasus. Kenaikan terjadi di sejumlah Kabupaten/Kota di NTT.
Kepala Dinas Kesehatan NTT, dr Meserasi Ataupah, kepada wartawan, Sabtu 19 Februari 2022, menjelaskan kasus covid-19 itu tersebar di 19 daerah.
Ia merinci, Kota Kupang melaporkan 161 kasus, Manggarai Barat 42, Sumba Barat 35, Sumba Barat Daya 34, Ende 21, Ngada 20, Manggarai 19, Sikka 13, Kabupaten Kupang 10, Belu 9, Manggarai Timur dan Timor Tengah Selatan masing-masing 8 kasus.
Selanjutnya, Timor Tengah Utara 7, Lembata dan Sumba Tengah masing-masing 4 kasus, Flores Timur dan Malaka masing-masing 2 kasus dan Alor 1 kasus.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19 di NTT, Personel Ditsamapta Polda Patroli di Tempat Tongkrongan
Untuk pasien sembuh menurut Meserasi ada 111 orang dengan rincian di Kabupaten Sumba Timur 39, Manggarai Barat 38, Sumba Barat dan Kota Kupang masing-masing 12 orang, Sumba Barat 4, Belu 3, Alor, Ende dan Manggarai masing-masing 1 orang.
"Total spesimen yang diperiksa 1.352 dan rapid antigen 845 spesimen," kata Meserasi.
Spesimen itu diperiksa pada 14 Laboratorium yang tersebar di hampir semua daerah. Total kasus, kata Meserasi, sebanyak 64.543 orang dengan yang sembuh 63.692 orang dan angka kematian 1.357 orang selama pandemi melanda negara ini.
Selain itu, ada juga pasien yang masih dirawat atau melakukan karantina sebanyak 2.494 orang dengan total positif rate hingga hari ini 8,58 persen.
Baca juga: Baru 11 Laboratorium Beroperasi Untuk Tes Covid-19 di NTT
Peningkatan kasus ini disebut dr. Meserasi tidak terlepas dari lengahnya penerapan protokol kesehatan covid-19.
"NTT sudah masuk gelombang ke III penyebaran covid-19 namun masyarakat kita banyak mengabaikan prokes seharusnya lebih diperketat," sebutnya.
Ia menegaskan, untuk melawan virus dengan berbagai variannya itu, hanya dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Kesadaran masyarakat menerima vaksin juga, disebut masih rendah. Untuk itu pihaknya terus mendorong dan melaksanakan pelayanan vaksinasi.
"Pemerintah daerah dan stakeholders mesti terlibat langsung dalam mempercepat pelayanan vaksin," tegasnya. (*)