Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Jumat 18 Februari 2022: Nasib sebagai Murid

Dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Namun tiap manusia mempunyai kebebasan untuk "mengatur nasibnya" sesuai dengan kemauannya, menurut sukanya sendiri. Bahkan ada yang kebablasan mengatur nasib sesamanya.

Yang terakhir ini sering terjadi pada manusia yang merasa berkuasa dan merasa terganggu status quo dan kekuasaannya.

Manusia jenis ini merasa tak tenang dan tidak nyaman. Ia pasti akan menggunakan pelbagai macam jurus, menghalalkan segala cara untuk mengatur nasib orang lain.

Pengaturan yang salah arah seperti ini pasti merugikan manusia lain. Sebab manusia tak lagi melihat hidupnya secara jernih dan menyeluruh seperti Allah.

Yesus sudah menduga bahwa biarpun Ia secara sempurna menerima apa yang disediakan Allah bagi-Nya untuk mengarahkan manusia di jalan keselamatan, tapi para pemimpin agama akan menentang dan menghancurkan habis-habisan.

Nah ... nasib yang sama akan dialami oleh para murid yang "menyangkal" diri dan tidak mengatur nasibnya menurut enaknya sendiri, tapi benar-benar menyerahkan diri kepada Allah.

Siapa yang tak menginginkan nasib baik dalam hidupnya? Untuk mengetahuinya bukankah banyak orang mendatangi para peramal dan orang pintar dan mengikuti apa yang disarankannya?

Pernyataan Yesus tentang nasib murid-Nya, termasuk kita tentunya, bukanlah pemberitahuan apalagi ramalan tentang masa depan kita sebagai murid.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 10 Februari 2022: Kasih Yesus Lintas Batas

Apa yang Yesus sampaikan adalah pengajaran-Nya yang diberikan-Nya kepada kita.

Dengan demikian Yesus tentu menginginkan kiranya apa yang disampaikan-Nya kiranya menjadi sesuatu yang perlu diingat selanjutnya. Dia ingin agar bicara-Nya didengar dan meresap ke dalam hati, selanjutnya dihayati dalam hidup.

Seorang guru sejati pastilah tak sekadar mengajar tanpa peduli apakah apa yang diajarkan-Nya "masuk dan tinggal" dalam diri para muridnya. Ia pasti ingin agar para muridnya memahami dan pada saatnya memanfaatkannya dalam hidup.

Sebagai murid, nasib kita sudah pasti! Kita bakalan memikul salib seperti Sang Guru. Memikul salib bukanlah nasib sial, ciong. Tapi itu risiko menjadi murid.

Dus, kalau saat ini ada yang telah memikul salib, maka berbahagialah dan teguhkan hatimu. Bagi kita yang belum, kalau suatu saat harus memikul, maka pikullah dengan senyum.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 18 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Yak 2:14-24.26

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved