Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Jumat 18 Februari 2022: Bijaksana dalam Hidup
Ungkapan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian adalah ungkapan lama yang sudah akrab di telinga kita.
Renungan Harian Katolik, Jumat 18 Februari 2022: Bijaksana dalam Hidup (Yak 2:14-24.26; Mrk 8:34-9:1)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Ungkapan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian adalah ungkapan lama yang sudah akrab di telinga kita.
Ungkapan ini mau mengatakan mengenai orang yang berusaha sungguh-sungguh dan setia dalam mengerjakan tugasnya sekalipun banyak tantangan akan mengalami sukacita dan kebahagiaan. Tak ada yang instan, apalagi untuk mencapai kebahagiaan hidup.
Rasul Yakobus kembali menegaskan bahwa perbuatan kitalah yang menunjukkan kita beriman atau tidak. Namun pada zaman now ini, yang terjadi justru sebaliknya, orang mengatakan bahwa dirinya pengikut Kristus, tetapi jarang berdoa, malas ke Gereja, tidak mengampuni, tidak mencintai.
Apakah itu arti pengikut Kristus? Itukah bukti keberimanan kita? Jika tidak dari perbuatan lalu dari mana lagi sikap keberimanan itu harus ditunjukkan? Saya tidak dapat berkata "selamat makan" kepada seseorang jika saya tidak memberinya sesuatu untuk dimakan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 Februari 2022: Mengenal Bertahap
Tuhan Yesus sendiri mengatakan dengan sangat tegas bahwa setiap orang yang mau mengikuti-Nya, harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Yesus.
Sebagai orang-orang yang mengaku Kristen, tentu saja hal ini berlaku bagi kita semua. Yesus tidak ingin para pengikut-Nya menjadi kelompok yang pasif dan hanya menonton.
Yesus ingin agar kita berkarya dalam hidup ini, bukan hanya tinggal dalam keluhan serta keputusasaan saat menghadapi masalah dan cobaan hidup.
Marilah kita belajar dari rumput yang selalu diinjak-injak orang, dipotong, dicabut, bahkan diberi pestisida agar mati. Namun rumput itu malah tetap tumbuh bahkan lebih hijau dan lebih subur dari sebelumnya.
Tuhan telah membuka segalanya di hadapan kita dan kita diberi kebebasan untuk memilih. Tepat atau tidaknya pilihan itu ada di tangan kita. Setiap hari selalu hadir dengan penawaran-penawaran yang menarik.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Senin 14 Februari 2022: Tindakan Kasih
Mari kita belajar lebih bijaksana dalam hidup karena apa yang kita pilih itulah juga yang akan diberikan Tuhan bagi kita.
Tuhan Yesus, tuntunlah kami untuk senantiasa bijaksana dalam hidup dan setia mengikuti-Mu. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 18 Februari 2022:

Bacaan I: Yak 2:14-24.26
Sebagaimana tubuh tanpa roh itu mati, demikian pula iman tanpa perbuatan.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus:
Saudara-saudaraku, Apakah gunanya kalau seseorang mengatakan bahwa beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan?
Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Misalnya saja seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari.
Kalau seorang di antara kalian berkata kepadanya, "Selamat jalan! Kenakanlah kain panas, dan makanlah sampai kenyang!" tetapi tidak memberikan apa yang diperlukan tubuhnya; apakah gunanya itu?
Demikian pula halnya dengan iman.
Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya mati.
Tetapi mungkin ada orang berkata, "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan"; aku akan menjawab dia, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah. Itu baik! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal itu dan karenanya mereka gemetar.
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh karena perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Dengan jalan demikian genaplah ayat yang mengatakan, "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
Karena itulah Abraham disebut "Sahabat Allah."
Jadi kalian lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Sebab sebagaimana tubuh tanpa roh itu mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.3-4.5-6
Berbahagialah orang yang suka akan perintah Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,
yang sangat suka akan segala perintah-Nya.
Anak cucunya akan perkasa di bumi;
keturunan orang benar akan diberkati.
*Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,
kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya.
Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap,
ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
*Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman,
ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
Orang jujur tidak akan goyah,
ia akan dikenang selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil: Yoh 15:15b
Kalian Kusebut sahabat-sahabat, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa.
Bacaan Injil: Mrk 8:34-9:1
Barangsiapa kehilangan nyawa demi Aku dan karena Injil, akan menyelamatkan nyawanya.
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Pada suatu ketika Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya, dan berkata kepada mereka, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkan nyawanya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Kalau seseorang malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, maka Anak
Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
Kata Yesus lagi kepada mereka, "Aku berkata kepadamu; Sungguh, di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.