Tips Sehat
Penyebab dan Gejala Utama Angin Duduk, Nyeri Dada hingga Sesak Napas
Angin duduk disebabkan oleh banyak faktor, seperti gejala jantung koroner atau penumpukan kolesterol di arteri koroner jantung (aterosklerosis).
POS-KUPANG.COM - Angin duduk atau angina adalah nyeri dada karena pasokan darah dan oksigen menuju ke jantung tidak memadai.
Angin duduk disebabkan oleh banyak faktor, seperti gejala jantung koroner atau penumpukan kolesterol di arteri koroner jantung (aterosklerosis).
Datangnya angina seringkali tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi.
Baca juga: Tanda-tanda dan Gejala Penyakit Gagal Jantung Kongestif, Lebih Berbahaya Jika Ada Riwayat Diabetes
Penyebab
Angina disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
Darah membawa oksigen yang dibutuhkan otot jantung untuk bertahan hidup.
Baca juga: Buang Air Kecil Berlebihan Pada Malam Hari Bisa Jadi 4 Gejala Penyakit Serius
Ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, masalah ini menyebabkan kondisi yang disebut iskemia.
Penyebab paling umum dari berkurangnya aliran darah ke otot jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD).
Angina terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Baca juga: Gejala Penyakit Bibir Bersisik, Beberapa Gejala Tanda Peringatan Kanker Kulit.
- Angina stabil, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik
- Angina tidak stabil, disebabkan timbunan lemak (plak) di pembuluh darah pecah atau terbentuknya gumpalan darah
- Angina Prinzmetal, disebabkan oleh kejang mendadak pada arteri koroner yang mempersempit arteri untuk sementara.
Faktor risiko berikut meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan angina:
- Penggunaan tembakau
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi.
- Kadar kolesterol atau trigliserida darah tinggi
- Riwayat keluarga penyakit jantung
- Kurangnya olahraga
- Kegemukan
- Stres.
Gejala
Gejala utama angina adalah nyeri dada. Pengidap kondisi ini mungkin juga merasakan nyeri di lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.
Gejala lain yang bisa terjadi karena angina meliputi:
- Pusing
- Kelelahan
- Mual
- Sesak napas
- Berkeringat.
Gejala-gejala ini perlu dievaluasi segera oleh dokter yang dapat menentukan jenis angina untuk mencegah komplikasi seperti serangan jantung.
Diagnosis
Laporkan jenis nyeri dada ke dokter.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan satu atau lebih dari tes ini untuk menemukan penyebab angina:
- Hitung darah lengkap (CBC)
- Rontgen dada
- Tes stres jantung
- Ekokardiogram
- Elektrokardiogram (EKG)
- Angiografi koroner dan kateterisasi jantung
- Angiogram computed tomography koroner (CTA).
Perawatan
Dokter akan merawat kondisi jantung untuk meredakan angina.
Pasien terkadang memerlukan angioplasti koroner dan pemasangan stent atau operasi cangkok bypass arteri koroner (CABG) untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
Beberapa pasien mungkin tidak memerlukan salah satu dari metode di atas dan obat-obatan saja mungkin cukup.
Perawatan terakhir didasarkan pada gejala angina serta temuan dari pengujian diagnosis.
Bahkan dengan pengobatan, beberapa pasien masih mengalami angina.
Dokter dapat meresepkan obat untuk membuka pembuluh darah (vasodilator) dengan cepat saat merasakan nyeri.
Nitrogliserin adalah obat angina yang umum. Obat lain untuk mengobati angina meliputi:
- Obat anti pembekuan darah (antiplatelet)
- Obat penurun kolesterol
- Obat darah tinggi.
Angina tidak stabil adalah keadaan darurat. Segera hubungi layanan darurat jika mengalami nyeri dada.
Komplikasi
Komplikasi yang paling berbahaya dari angina adalah serangan jantung.
Tanda dan gejala umum serangan jantung meliputi:
- Tekanan, rasa penuh, atau rasa sakit yang meremas di bagian tengah dada selama beberapa menit
- Rasa sakit meluas di luar dada ke bahu, lengan, punggung, atau bahkan ke gigi dan rahang
- Nyeri dada semakin lama dan parah
- Mual dan muntah
- Nyeri berkepanjangan di perut bagian atas
- Sesak napas
- Berkeringat
- Pingsan.
Jika merasakan gejala-gejala ini, segera dapatkan bantuan medis darurat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angin Duduk"