Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Hari Ini, Minggu 13 Februari 2022: Eudaimonia - Kebahagiaan
Dalam bahasa Yunani, Eudaimonia terdiri dari dua suku kata, yakni: Eu artinya baik, bagus dan daimon artinya roh, dewa, kekuatan batin.
Renungan Harian Katolik Hari Ini, Minggu 13 Februari 2022: Eudaimonia - Kebahagiaan (Luk 6:17.20-26)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Dalam bahasa Yunani, Eudaimonia terdiri dari dua suku kata, yakni: Eu artinya baik, bagus dan daimon artinya roh, dewa, kekuatan batin.
Secara harafiah, istilah ini mengacu pada kondisi kebahagiaan oleh perlindungan roh yang murah hati.
Indahnya, mereka yang disapa berbahagia ialah mereka yang kecil, yang tampak dalam 4 kelompok ini:
1. Orang yang Miskin:
Orang miskin selalu bergantung pada Tuhan. Tuhan mencintai orang kecil dan sederhana.
2. Orang yang Lapar:
Kelaparan itu konsekuensi dari kemiskinan. Tuhan hadir bagi mereka yang lapar. Mereka yang lapar dipuaskan, dikuatkan dalam perjamuan yang memuaskan dan tak akan merasa lapar lagi.
3. Orang Yang Menangis:
Tuhan menjanjikan Sukacita Mesianis. Mereka yang menangis akan tertawa. Tuhan hadir sebagai Tuhan yang maha mengubah duka jadi sukacita, air mata jadi mata air.
4. Orang yang Tertindas:
Tuhan menjanjikan penghiburan yang sejati bagi orang yang teraniaya, dicela, ditolak, karena nama Tuhan. Ia hadir sebagai Tuhan yang Maha Menghibur.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 11 Februari 2022, Efata: Terbukalah
Jelas di sini, Tuhan hadir sebagai Tuhan yang punya Trilogi Cita Rasa yakni:
1. Tuhan yang Esa
2. Tuhan yang Kuasa
3. Tuhan yang Berbela Rasa
Santo Ambrosius merenungkan Sabda Bahagia Yesus ini dan meringkaskan dalam 4 Jalan atau Keutamaan Fundamental, sebagai berikut:
1. Kesederhanaan:
Orang sederhana tidak akan rakus, tetapi ia mampu bersyukur merasa berkecukupan dan hidup bahagia.
2. Keadilan:
Manusia mesti selalu lapar akan keadilan. Tidaklah baik jika hati manusia itu dibutakan oleh kepentingan pribadinya dan melupakan kepentingan orang lain sehingga berlaku tidak adil untuk mendapatkan materi dan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan merampok harta dan berkat tetangganya. Kasihilah seorang akan yang lain.
3. Kebijaksanaan:
Orang bijaksana digambarkan sebagai orang yang menangis. Ia menangis karena merasa bersalah dan tobat di hati atas dosa-dosanya. Ia tidak akan sombong, penurut, tenang, dan rendah hati.
4. Ketabahan:
Iman akan Kristus jadi sebab kita dibenci, dicela, ditolak dan dikucilkan bahkan dianiaya. Tetapi ganjaran besar menanti mereka yang tabah memikul salib ini. Orang yang tabah punya kelembutan hati dan belas kasih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Selasa 8 Februari 2022: Bangsa Ini Memuliakan Aku dengan Bibirnya, Tapi
Ke-4 keutamaan itu bisa kita kejar dan pupuk dengan baik dalam hati kita bila kita selalu mengandalkan Tuhan.
Nabi Yeremia secara jelas mengatakan hal ini. Oleh karena itu, iman dan harapan kita kepada Tuhan janganlah pernah pudar.
Baiklah kita selalu ingat kata-kata Nabi Yeremia ini, "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yer 17:7-8).
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 13 Februari 2022:

Bacaan I Yer 17:5-8
Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia.
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.
Bacaan dari Kitab Yeremia:
Beginilah firman Tuhan,
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatannya sendiri,
dan yang hatinya menjauh dari Tuhan!
Seperti semak bulus di padang belantara,
ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik;
ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun,
di padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya pada Tuhan!
Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,
dan tidak mengalami datangnya panas terik;
ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau,
yang tidak kuatir dalam tahun kering,
dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Refrein: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.
*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan daunnya tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bacaan II: 1Kor 15:12.16-20
Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara,
jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati,
bagaimana mungkin ada di antara kamu
yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan,
maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah kepercayaanmu,
dan kamu masih hidup dalam dosamu.
Dengan demikian
binasa pulalah orang-orang yang meninggal dalam Kristus.
Dan jikalau kita berharap pada Kristus hanya dalam hidup ini,
maka kita ini orang-orang yang paling malang dari semua manusia.
Namun ternyata
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung
dari antara orang-orang yang telah meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Luk 6:23ab
Bersukacita dan bergembiralah, sabda Tuhan,
sebab besarlah ganjaranmu di surga.
Bacaan Injil: Luk 6:17.20-26
Berbahagialah hai kamu yang miskin.
Tetapi celakalah kamu, hai orang kaya.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa
Yesus turun dari sebuah bukit
bersama dengan kedua belas rasul,
dan berhenti pada suatu tempat yang datar.
Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya
dan banyak orang lain
yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem,
dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata,
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin,
karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar,
karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang kini menangis,
karena kamu akan tertawa.
Berbahagialah kamu, bila demi Anak Manusia kamu dibenci,
dikucilkan dan dicela serta ditolak;
bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu,
sebab sesungguhnya besarlah ganjaranmu di surga.
Karena secara itu pula
nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kamu, hai orang kaya,
karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburan.
Celakalah kamu yang kini kenyang,
karena kamu akan lapar.
Celakalah kamu yang kini tertawa,
karena kamu akan berdukacita dan menangis.
Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu,
karena secara itu pula
nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.