Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Jumat 11 Februari 2022, Efata: Terbukalah
Injil Markus hari ini menceritakan tentang bagaimana Yesus menyembuhkan seorang yang tuli dan gagap. Ada 2 tindakan Yesus yang menarik untuk kita.
Renungan Harian Katolik, Jumat 11 Februari 2022, Efata: Terbukalah! (Mrk 7:34)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Injil Markus hari ini menceritakan tentang bagaimana Yesus menyembuhkan seorang yang tuli dan gagap.
Ada 2 tindakan Yesus yang menarik untuk kita renungkan bersama hari ini:
Pertama, Yesus memisahkan orang tersebut dari orang banyak. Yesus ingin berdua saja dengan orang tersebut. Ia ingin agar tercipta hubungan yang akrab dan personal antara Diri-Nya dan orang sakit itu. Dengan cara itu, Yesus ingin menyembuhkan ketulian dan kegagapan orang itu yang telah menghalangi relasinya dengan orang lain.
Kedua, Yesus menengadah ke atas dan menarik nafas. Dengan tindakan ini, Yesus menjalin hubungan dengan Bapa-Nya. Ia sadar bahwa kuasa yang ada dalam diri-Nya berasal dari Allah. Apa saja yang dilakukan oleh Yesus terjadi dalam kehendak Allah.
Dua tindakan Yesus di atas menyatakan bagaimana Yesus selalu berusaha membangun hubungan yang akrab dan personal dengan orang yang sakit dan dengan Bapa-Nya. Tuhan pun mau agar kita tidak jadi tuli dan gagap dengan mengusahakan hubungan yang baik dengan sesama dan dengan Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Selasa 8 Februari 2022: Bonum et Malum; Kebaikan dan Kejahatan
Marilah kita datang pada Yesus untuk menyembuhkan ketulian dan kegagapan kita.
Hari ini, Jumat, 11 Februari 2022, Gereja Katolik memperingati Santa Perawan Maria dari Lourdes.
Bertepatan dengan peringatan ini, Santo Yohanes Paulus II pada 30 tahun yang lalu, menetapkan 11 Februari sebagai Hari Orang Sakit Sedunia.
Kita patut bersukacita dan bersyukur atas anugerah ini karena Gereja di seluruh dunia ikut memerhatikan lembaga-lembaga kesehatan, rumah sakit, rumah rehabilitasi untuk memerhatikan orang sakit, mereka yang paling miskin, terpinggirkan, yang lemah dan tak berdaya.
Hari Orang Sakit Sedunia tahun ini, mengangkat tema, "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Luk 6:36
Bapa Suci Paus Fransiskus mengajarkan kita untuk melihat jati diri Allah yang sejati, yaitu murah hati. Allah yang kaya akan rahmat-Nya dengan belas kasih kebapaan dan kelembutan hati seorang ibu, Allah selalu ingin memberikan kehidupan kepada kita anak-anaknya.
Hari Orang Sakit Sedunia ini, menjadi kesempatan bagi Gereja untuk memerhatikan lembaga-lembaga kesehatan, rumah rehabilitasi, mereka yang berkecimpung dalam pelayanan orang sakit, para dokter, perawat, asisten dan pengasuh orang sakit, sukarelawan dan secara khusus para pasien, baik yang di rumah sakit maupun di rumah sendiri.
Mari, kita satukan doa-doa kita bersama mereka yang sakit. Semoga di hari khusus ini, menjadi tanda kasih dan kemurahan hati Allah melalui sapaan, doa-doa, peneguhan, kekuatan, penghiburan untuk mereka.