Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 8 Februari 2022: Bonum et Malum; Kebaikan dan Kejahatan

Bukankah dunia kita saat ini marak oleh kejahatan ketika hukum semarak dipermainkan dan ketulusan berarak dipinggirkan?

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik, Selasa 8 Februari 2022: Bonum et Malum; Kebaikan dan Kejahatan (Mrk 7:1-13)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Hati yang tulus melahirkan kebaikan, tetapi hati yang penuh akal bulus melahirkan kejahatan. Bukankah dunia kita saat ini marak oleh kejahatan ketika hukum semarak dipermainkan dan ketulusan berarak dipinggirkan?

Kita juga hidup dan beriman dalam satu kesadaran palsu karena iman kita terpisah dari hidup harian dan nurani, seperti banyak orang Yahudi menjadi orang legalis, yang hatinya penuh basa-basi, yang cuma sibuk perihal luaran seputar hukum najis/halal.

Sebaliknya, Yesus menjadi orang realistis, yang hati-Nya asli bersaksi, yang berani menyingkap makna terdalam dari sebuah hukum yang hadir untuk menyelamatkan manusia.

Bagi-Nya yang menajiskan bukan makanan yang masuk ke dalam tubuh atau tangan yang digunakan untuk memasukkannya tapi rasa, prasangka, niat buruk yang keluar dari hati, pikiran dan mulut kita (bdk. Mat 15:11-20).

Tuhan Yesus, tuntunlah kami untuk semakin setia berbakti kepada-Mu, Sumber Penyelenggara Hidup kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 8 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 8:22-23.27-30

"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."

Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel.

Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah.

Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu.

Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini!

Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini!

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved