Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 10 Februari 2022: Maria Telah Mengambil Bagian yang Terbaik dalam Hidup

Kisah cinta itu kemudian diidentikkan dengan Kasih Allah. Yesus adalah pengantin laki-laki, sedangkan kita gereja-Nya adalah pengantin perempuan.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Renungan Harian Katolik Kamis 10 Februari 2022: Maria Telah Mengambil Bagian yang Terbaik dalam Hidup (Kidung Agung 8: 6 - 7; Luk 10: 38-42), Peringatan Santa Skolastika, Perawan (480-543)

POS-KUPANG.COM - Kata Cinta diulas begitu menarik oleh Kidung Agung dalam relasi pasangan suami istri. Cinta itu dahsyat seperti maut.

Cinta sejati takkan melepaskan orang yang dikasihinya. Kasih sayang begitu dalam dan membara sampai-sampai air yang banyak pun tak mampu memadamkan. Juga sungai-sungai tak dapat menghanyutkan.

Kisah cinta itu kemudian diidentikkan dengan Kasih Allah. Yesus adalah pengantin laki-laki, sedangkan kita gereja-Nya adalah pengantin perempuan.

Kasih Allah begitu besar sampai mengurbankan putera-Nya di Salib.

Kasih Allah yang jauh lebih kuat itu telah menggerakkan hati Santa Skolastika. Dia adalah seorang perawan, adik kandung dari Santo Benediktus Abas yang diperingati oleh gereja hari ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 6 Februari 2022: Berdaya Guna Karena Kasih Karunia Tuhan

Lahir di Nursia, Italia sekitar tahun 480. Bersama kakaknya ia membaktikan diri kepada Allah dalam hidup membiara.

Ia mengikuti kakaknya di biara Monte Casino, dimana ia memimpin sebuah biara perempuan di dekatnya.

Baginya, Kristus adalah satu-satunya kekasih hati, maka ia terus mencari Dia dalam kesunyian. Setiap tahun ia mengadakan konsultasi rohani dengan kakaknya Benediktus.

Suatu ketika, Skolastika ingin agar pembicaraan dengan kakaknya diperpanjang, tapi Benediktus menolaknya. Dia berdoa dengan khusuk sehingga turun hujan badai yang dahsyat. Bahkan menghalangi mereka sampai pindah tempat pertemuan.

Tiga hari kemudian setelah kejadian itu pada tahun 543, Skolastika meninggal dunia. Pada saat yang sama Benediktus melihat adiknya dalam rupa burung merpati yang naik ke surga.

Sebab itu Santa Skolastika kemudian dijadikan sebagai penolong orang dalam cuaca yang tak bersahabat.

Aktivitas dan doa merupakan dua aspek yang harus sejalan. Kesibukan dalam Injil diwakili oleh Marta di dapur. Sedangkan ketenangan diwakili oleh Maria yang duduk dekat kaki Yesus.

Terkadang kita sedemikian sibuk dengan kerja tanpa menghargai kehidupan yang terasing dari dunia. Padahal dalam situasi yang sunyi, hening dan doa banyak orang telah menunjukkan kehadiran Kristus kepada dunia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 5 Februari 2022: Jeda, Istirahat

Mereka sudah memilih bagian terbaik dalam hidup yang sulit untuk diambil dari mereka. Sebab itu kita diajak mengambil hikmah dari Maria dan Marta untuk membuat kombinasi hidup yang serasi.

Seberapa kuatkah relasi cinta kita kepada Tuhan dan implikasinya terhadap sesama?

Salam sehat di hari Kamis buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 10 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 11:4-13

"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."

Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya.

Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.

Demikianlah dilakukannya bagi semua istrinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka.

Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain.

Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan.

Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu.

Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.

Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 106: 3-4.35-36.37.40

Refrein: Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.

2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.

3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

Bait Pengantar Injil: Yakobus 1:21

Refrein: Alleluya

Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.

Bacaan Injil: Markus 7:24-30

"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus.

Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya.

Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat.

Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya.

Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”

Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”

Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved