Berita Sumba Barat Hari Ini
Penularan Covid-19 Meningkat, DPRD Sumba Barat Usul Ini ke Pemda
DPRD Sumba Barat minta pemerintah berlakukan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan
Penulis: Petrus Piter | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumba Barat menilai, berdasarkan pengamatan, penerapan protokol kesehatan (Prokes) di daerah ini mulai longgar.
Keadaan ini terlihat sebagian besar warga tidak menggunakan masker lagi, warga kembali gelar pesta dan lainnya.
Untuk itu, Dewan meminta pemerintah Sumba Barat kembali gencar memberlakukan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan.
Baca juga: Cegah Omicron, Kepsek SMPN I Waikabubak, Sumba Barat Terapkan KBM Shift Tiga Kali Seminggu
Hal ini disampaikan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sumba Barat, Lukas Lebu Gallu, S.H dan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sumba Barat, Jefri Ora, S.H yang ditemui di Waikabubak, Kamis 10 Februari 2022.
Lukas mengatakan, berdasarkan pengamatan, penerapan protokol kesehatan (Prokes) di daerah ini mulai longgar dimana sebagian besar warga tidak menggunakan masker lagi.
Untuk itu, dirinya meminta pemerintah kembali gencar memberlakukan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan dan membatasi adanya gelaran pesta dan lainnya.
Baca juga: Pasien DBD di Sumba Barat 19 Orang, 18 Orang Sudah Sembuh
Apabila ada warga kedapatan melanggar prokes segera ditindak tegas, demi kebaikan bersama menjaga daerah ini agar aman dari serangan virus corona maupun varian baru omicron.
Sementara Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sumba Barat, Jefri Ora, S.H meminta pemerintah perlu berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar setiap warga yang hendak menggelar pesta harus mengajukan permohonan ijin.
Langkah itu sebagai salah upaya mengurangi kerumunan di daerah ini, demi menjaga wilayah Sumba Barat tetap aman dari penyebaran virus corona maupun varian baru omicron.
Baca juga: Sukses Jadi Petani, Pengusaha Bobi Ham Ajak Petani Sumba Barat Tanam Jagung dan Hortikultura
"Pemerintah harus siaga menghadapi ancaman serangan varian baru omicron di daerah ini. Saat ini virus omicron sudah terdeteksi menyerang warga di Kota Kupang, NTT. Karena itu, sebagai warga Sumba Barat, perlu hati-hati dengan membentengi diri dengan prokes ketat agar terhindar dari ancaman serangan virus mematikan itu," pinta Jefri diaminkan Lukas Lebu.
Kedua pimpinan Dewan ini juga meminta pemerintah memberi perhatian serius terhadap penerapan prokes di sekolah agar lebih ketat demi mencegah penularan virus mematikan itu.
Keduanya menyarankan bila terdeteksi ada warga Sumba Barat terserang virus omicron maka hendaknya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dihentikan dan kembali menerapkan KBM secara daring.(*)