Berita Labuan Bajo Hari Ini

Banyak Spot Desa Wisata di Luar Wilayah Labuan Bajo, Tapi Wisatawan Enggan Kunjungi, Mengapa?

Sanggar Budaya Wontong Alo di Kampung Warsawe, Desa Wisata Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat

Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Suasana pentas seni dan budaya oleh Sanggar Budaya Wontong Alo di Halaman Rumah Adat Kampung Warsawe, Sabtu 5 Februari 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Sanggar Budaya Wontong Alo di Kampung Warsawe, Desa Wisata Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), menggelar pentas seni dan budaya. 

Pentas seni dan budaya itu dilaksanakan di Halaman Rumah Adat Kampung Warsawe, Sabtu 5 Februari 2022.

Sebanyak 37 anggota sanggar budaya yang dibentuk pada 2020 itu tampil menarik dengan busana adat. Anggota sanggar perempuan, tua dan muda mengenakan busana kain Songke berpadu kebaya. 

Sementara itu, di bagian kepala, mereka mengenakan mahkota bernama Bali Belo. Tampak bersinar ketika Bali Belo itu terkena pancaran sinar matahari. 

Baca juga: Bali dan Kepri Pintu Masuk Wisatawan Mancanegara, Keluar Boleh dari Labuan Bajo

Sedangkan, anggota sanggar laki-laki, mementaskan Tari sambil bermain musik tradisional, gong, gendang dan gitar juk. 

Saat pentas Rangkuk Alu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Kadisparkrafbud) Mabar, Pius Baut, dan Ketua Dewan Seni Mabar, Blasius Jeramun ikut bermain Rangkuk Alu. 

Demikian juga para undangan pejabat Kabupaten Mabar yang hadir dalam pentas budaya yang sederhana tapi meriah. 

Puncaknya saat pentas caci yang digelar mitra utama Wontong Alo, yakni Asosiasi Sopir Bandara Labuan Bajo dan Asosiasi Agen Travel Labuan Bajo. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Perayaan Hari Lahir NU Dipusatkan di Labuan Bajo NTT

Warga yang sebelumnya menyaksikan dari jauh, merapat mendekat menyaksikan pentas caci Manggarai. Beberapa anak yang tidak terbiasa menyaksikan orang saling mencambuk tampak ketakutan ketika pemain caci hendak mencambuk mitra cacinya. 

Selain pentas seni dan budaya, Wontong Alo juga memperkenalkan kepada undangan sedikit kerajinan masyarakat.  

"Kita ingin promosikan Sanggar Budaya ini, dan mitra utama kita itu Asosiasi Sopir Travel dan Asosiasi Agen Travel Labuan Bajo," kata Koordinator Sanggar Budaya Wontong Alo, Kasmir Josie. 

Kasmir menuturkan, pentas seni dan budaya itu bertujuan untuk membangun komunikasi dengan pemerintah, terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mabar. 

"Minimal pa Kadis tahu, ada sanggar Budaya yang kita kembangkan di sini," katanya. 

Kadisparkrafbud Mabar, Pius Baut  mengapresiasi apa yang dilakukan Sanggar Budaya Wontong Alo dan berharap sanggar itu membangun kebersamaan agar sanggar itu dapat bertahan. 

Menurutnya, sanggar budaya seringkali bubar karena banyaknya perbedaan orientasi para anggotanya. 

Sehingga, Pius Baut memberikan tips agar sanggar budaya bertahan. Pertama transparansi pengelolaan sanggar, yang kedua akuntabilitas yakni bertanggung jawab. 

Tips ketiga menurut Pius Baut yang tidak kalah penting adalah kualitas pentas atau atraksi yang ditampilkan. Anggota sanggar perlu terus meningkatkan kualitas atraksi tersebut. 

Terkait aktivitas kunjungan wisatawan ke Manggarai Barat, Pius menjelaskan, sebanyak 90 persen aktivitas wisatawan yang datang ke Manggarai Barat hanya di seputar Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo.

Sedikit sekali jumlah wisatawan yang datang ke destinasi wisata lainnya seperti Gua Rangko, Batu Cermin, Cunca Wulang dan spot wisata lainnya di Manggarai Barat. 

Berdasarkan survei Politeknik (Poltek) elBajo Commodus Labuan Bajo, tambah Pius, ternyata wisatawan tidak mengenal berbagai spot wisata di luar Labuan Bajo dan TNK.

"Jadi ternyata mereka tidak tahu. Tidak ada yang jual paket tour, juga mahal. Harus ongkos mahal ke Cunca Wulang, tidak ada atraksi budaya," kata Pius. 

Ia mengungkapkan karakteristik turis yang berwisata ke Labuan Baja, pertama karena ingin melihat alam. 

Yang kedua, karena minat akan budaya, minat khusus, ingin menggelar berbagai pertemuan di Labuan Bajo sambil menikmati keindahan alamnya. 

Karena itu, kata Pius pemerintah mau mengoptimalkan desa wisata di Manggarao Barat. Ia meminta agar sanggar Wontong Alo menggali potensi atraksi yang hidup di masyarakat. 

Aktivitas keseharian masyarakat seperti pemecahan kemiri dan tumbuk kopi,juga bisa menjadi sebuah atraksi bagi wisatawan yang datang. 

Ia meminta juga agar sanggar ini membuat narasi-narasi seputar Kampung Warsawe, merancang berbagai pentas budaya, dan siap membantu mengembangkan sanggar. (*)

Berita Labuan Bajo lainnya:

Suasana pentas seni dan budaya oleh Sanggar Budaya Wontong Alo di Halaman Rumah Adat Kampung Warsawe, Sabtu 5 Februari 2022.
Suasana pentas seni dan budaya oleh Sanggar Budaya Wontong Alo di Halaman Rumah Adat Kampung Warsawe, Sabtu 5 Februari 2022. (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved