Harlah Ke 96 NU

BREAKING NEWS: Perayaan Hari Lahir NU Dipusatkan di Labuan Bajo NTT

Salah satu kegiatannya adalah kunjungan langsung ke kelompok nelayan binaan NU di Desa Warloka, Kecamatan Komodo.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
ANTARA/FRANSISKA MN Konferensi pers terkait Perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-96 NU di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat 4 Februari 2022. 

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-96 NU di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Salah satu kegiatannya adalah kunjungan langsung ke kelompok nelayan binaan NU di Desa Warloka, Kecamatan Komodo.

Upaya itu merupakan bentuk sinergi antara NU dan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

PBNU berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemandirian sektor kemaritiman.

Baca juga: Gus Yahya Umumkan Daftar Pengurus PBNU, Termasuk Istri dan Putri Gus Dur

"Kami ingin meningkatkan kemandirian di seluruh sektor ekonomi dengan memberikan solusi konkret membangun dunia kelautan, termasuk untuk para nelayan," kata Ketua PBNU H Umarsyah dalam konferensi pers di Labuan Bajo, Jumat 4 Februari 2022.

Umarsyah mengatakan, dalam proses perjalanan ekonomi kelautan, masih belum ada keseimbangan antara sektor tangkap dan budidaya.

Perikanan sektor tangkap pun belum sepenuhnya mendapatkan dukungan pemerintah, semisal permodalan dan transformasi teknologi.

Nelayan juga belum bisa mengakses skim kredit perbankan untuk membangun sarana produksi di sektor budidaya.

Baca juga: Presiden Jokowi Terima Ketua Umum PBNU 2021-2026, Yahya Cholil Staquf di Istana Bogor

Selain permodalan yang minim, sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan untuk beraktivitas juga tidak memadai. Hal itu bisa terlihat dari kondisi tempat pelelangan ikan (TPI) yang tidak mendukung produktivitas nelayan.

Akibatnya, kualitas ikan yang dihasilkan nelayan tidak mampu bersaing hingga ke pasar nasional dan internasional.

Umarsyah melihat belum adanya tata niaga hasil tangkap ikan laut yang berpihak pada nelayan, sehingga harga sepihak ditentukan oleh pengepul.

Dia menilai belum ada kebijakan afirmatif dari pemerintah yang bisa menjawab permasalahan nelayan.

Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Kakak Menag Yaqut Qoumas Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2026

Guna mengatasi permasalahan tersebut, PBNU akan melakukan pendampingan untuk sektor permodalan, transformasi teknologi, pemberian pelatihan peningkatan keterampilan, dan mediasi kemitraan, yakni mencari model untuk mempertemukan pengusaha di bidang kelautan dan para nelayan yang ada.

Sementara Ketua PBNU Nasyirul Falah Amru menerangkan, PBNU tidak hanya berkata-kata dalam menjalankan program, tapi melakukan kegiatan yang berfokus pada masyarakat.

Kemaritiman adalah salah satu sektor yang menjadi perhatian PBNU karena masyarakat nelayan masih termarjinalkan.

Baca juga: Mengharukan, Ketua Umum Terpilih PBNU Gus Yahya Peluk Erat Said Aqil Sambil Berlinang Air Mata

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved