Breaking News

Liga 2

Sudah Dapat Tawaran Klub Lain, Bek Kiri Ini Masih Memilih Prioritaskan Gabung Sriwijaya FC

Meski mengaku tersanjung mendapat tawaran bermain di klub liga 2 Pekanbaru Riau tempat dirinya ngekost, namun bek kiri Sriwijaya FC musim kompetisi

Editor: Ferry Ndoen
handout
Bek kiri Sriwijaya FC musim kompetisi Liga 2 2021 lalu, Suhendra Eka Saputra. 

"Beberapa laga ada yang tertunda gara-gara positif lagi.Sempat terbaca berita 51 pemain positif. Semoga bisa saling menjaga protokol kesehatan. Apalagi untuk Liga 1 di Bali.

Tahulah di situ daerah wisata keramaian pastinya. Kita berharap kompetisi bisa berjalan normal lagi seperti sebelum adanya covid. Jangan sampai terhenti seperti 2020 lalu," bebernya. 

Suhendra pernah menjelaskan kenapa dirinya yang berdarah Minangkabau sampai kini masih disapa Cak oleh para pemain sepakbola lainnya. 

"Waktu saya mau gabung tim Liga 3 2019 di klub Tornado FC, aku berangkat dari Malang dikira aku orang Malang.

Jadi dipanggil Cak. Seperti kita ketahui Cak itu sebutan panggilan untuk anak laki-laki yang lebih tua. Seniornya di sana Bang Faisal Azmi itu yang memberikan julukan pertama kepada saya," terangnya. 

Padahal pesepakbola kelahiran Bajawa (NTT), 22 Juli 1998 mengalir darah Padang (Sumbar). Sulung dari empat bersaudara pasangan Tarang dan Erasmi, kedua orangtuanya asli asal Padang.

"Anak-anak yang belum dekat juga ngikutin panggilan tersebut. Ternyata setelah dijelasin bahwa saya aslinya Padang. Mereka heran kok ada orang Padang dipanggil Cak," kata Hendra yang kemarin mengenakan jersey nomor 23.

Menurutnya sampai sekarang panggilan Cak itu masih tetap melekat hingga sampai ke Palembang sini. Akan tetapi kalau teman-teman lama masih memanggil sebutan Hendra.

"Sebetulnya orangtua semua asal Padang. Merantau ke NTT. Lahir di sana. Orangtua dulu dagang pakaian. Pindah ke Malang buka rumah makan masakan Padang.

Sekarang pindah ke Tarakan Kalimantan Utara. Tapi kalau saya pulangnya ke Pekanbaru," kata Hendra 

Ia menceritakan masa kecilnya di NTT, kebanyakan daerah timur saat itu tidak ada SSB, sekadar main kumpul sore dengan teman-teman. Dulu ia paling suka posisi sayap.

Mulai kenal klub dan mengerti sepakbola pada tahun 2016, setemat sekolah di Malang bergabung dengan Klub Sumber Sari FC.

Lalu pada tahun 2017 ikut Porprov Jateng di Kabupaten Pemalang, dan pada tahun 2018 ikut Liga 3 Klub Sumber Sari FC.

Setelah itu ingin keluar dari Malang, dinasehati senior. Sempat seleksi di beberapa daerah cuma tidak lolos.

Dapat tawaran Juli 2019 bergabung dengan Tornado FC Pekanbaru tim Liga 3. Sejak di Pekanbaru Liga 3 zona Riau juara. Mewakili Riau regional zona Sumatera hingga 32 besar nasional.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved