Unwira Kupang
PKM Kolaboratif Prodi Musik Dan Bahasa Unwira Kupang Kreatif Bantu Umat Dalam Bernyanyi
Kegiatan PKM Kolaboratif Prodi Musik Dan Bahasa Unwira Kupang Kreatif Bantu Umat Dalam Bernyanyi
Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG--Tim Penabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaboratif Prodi Musik dan Bahasa Inggris Unwira Kupang hasilkan video Tutorial Ordinarium untuk Paroki St. Fransiskus Asisi Kolhua.
Dalam gereja Katolik, menyanyi adalah bagian integral sekaligus sesuatu yang tidak bisa terpisahkan dari Ibadah.
Ada pepata Latin yang berbunyi "Qui bene cantat bis orat" yang berarti: siapa yang bernyanyi dengan baik, sama dengan dia berdoa dua kali.
Bernyanyi adalah ungkapan doa yang nilainya dua kali lebih besar dari doa yang didaraskan. Karena itu lagu-lagu yang digunakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan seyogyanya dinyanyikan dengan baik sesuai dengan nada-nada yang sudah ditetapkan oleh pengarangnya.
Baca juga: 50 Peserta KKNT-PPM Unwira Kupang Tiba di Nagekeo
Menyadari kelemahan umat dalam bernyanyi, tim kolaboratif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang terdiri dari dosen-dosen Program Studi Pendidikan Musik dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Katolik Widya Mandira, berinisitif untuk membantu masyarakat mengatasi persoalan tersebut.
Sebagaimana rilis yang disampaikan Dosen FISIP Unwira, Mikhael Rajamua Bataona, Kegiatan ini dimulai pada bulan September 2021.
Di mana, ungkap Mikael bahwa tim ini terlebih dahulu turun lapangan untuk bertemu dengan pengurus gereja paroki St. Fransiskus Asisi Kolhua.
"Mereka mendiskusikan tentang seperti apa bantuan tersebut. Dari situ diputuskan bahwa dosen-dosen Unwira akan membantu membuat sebuah video tutorial yang bisa membantu umat paroki St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua untuk belajar tentang bagaimana bernyanyi secara benar", kata dia.
Baca juga: Pakar Hukum Unwira Kupang Desak Kejari TTU Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Puskesmas Inbate
Artinya, dengan video tutorial tersebut, umat dapat belajar untuk bisa menyanyikan lagu-lagu ordinarium gaya dolo-dolo yang terdapat dalam buku Mada Bakti, secara baik dan benar.
Tim kolaboratif ini sekaligus menjalankan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang telah menjadi agenda wajib bagi para dosen di Unwira.
PKM ini umumnya untuk membantu masyarakat agar mereka terbantu dan lebih dipermudah dalam aktivitas mereka.
Jadi, para dosen Unwira murni membantu masyarakat dan umat tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun.
PKM sendiri telah menjadi salah satu bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga sudah menjadi agenda wajib yang harus dijalankan oleh para dosen Unwira.
Tim PKM kolaboratif prodi Musik dan Bahasa Inggris ini diketuai oleh Maria Klara Amarilis Citra Sinta Dewi Tukan, S.Sn, M.Sn dan beranggotakan Drs.Agustinus Beda Ama, S.Sn, M.Si, Paskalis Romanus Langgu, S.Sn, MS, Agustinus Renaldus Afoan Elu, M.Pd, dan Dr. Elvis Albertus Bin Toni, S.Pd, MA.
Tim ini telah mengidentifikasi masalah utama dalam bernyanyi, terutama lagu-lagu yang diambil dari Mada Bakti addalah ketidaktepatan pada aksen dan ritme lagu saat dinyanyikan.
"Jadi ada banyak contoh kesalahan yang sering dijumpai ketika umat menyanyikan lagu-lagu ordinarium motif dolo-dolo", ujar dia
"Berdasarkan hasil diskusi kami dengan mitra PKM, Paroki St. Fransiskus Asisi di BTN-Kota Kupang misalnya, diketahui bahwa Lagu ordinarium motif dolo-dolo yang terdapat dalam buku Madah Bakti sudah menjadi lagu yang “mengumat”, namun pada kenyataannya sering dijumpai ketidaktepatan pada aksen dan ritmenya ketika dinyanyikan", tambah Ketua Tim PKM ibu Sinta Dewi Tukan.
Menurut dosen prodi musik ini, Aksen merupakan penekanan bunyi yang diberikan dalam suatu lagu yang terkadang menandai perubahan suatu pola baik itu ritme, harmoni, ataupun melodi.
Dalam menyanyikan lagu ordinarium motif dolo-dolo, aksen dolo-dolo sering terabaikan atau dilakukan secara keliru sehingga nyanyian lagu ordinarium tersebut menjadi kehilangan ciri khasnya.
Sedangkan ritme (irama), sebagaimana yang digariskan dalam ilmu musik, merupakan gerakan yang teratur mengalir karena munculnya aksen secara tetap.
Akibatnya adalah, ketika terjadi kesalahan dalam memberikan aksen pada lagu ordinarium motif dolo-dolo, akan berimbas juga pada kesalahan menentukan ritme dari lagu-lagu tersebut.
Oleh karena itu, tim PKM Unwira lalu membantu umat St. Fransiskus Asisi dengan membuatkan sebuah video tutorial.
Adapun sejumlah kegiatan yang dilakukan tim ini, sebagaimana dijelaskan oleh ketua dan para anggota tim adalah, dalam menghasilkan video tutorial tersebut, tim harus melewati beberapa tahapan.
Di antaranya adalah Perancangan konsep, menulis ulang partitur lagu untuk setiap lagu sesuai kebutuhan video, latihan vokal untuk masing-masing suara menggunakan solmisasi, latihan vokal untuk suara gabungan menggunakan solmisasi, latihan iringan musik, latihan vokal untuk masing-masing suara menggunakan syair, latihan vokal untuk suara gabungan menggunakan syair, latihan bersama tim pengiring, perekaman audio (iringan), perekaman audio (vokal), perekaman gambar (video), dan pengeditan dan penyelesaian video akhir.
Menurut anggota tim Elvis Bin Toni, Kegiatan ini dimulai pada tanggal 22 September 2021 dan berakhir dengan acara penyerahan hasil kepada Romo Pastor, RD Simon Tamelab pada tanggal 22 Januari 2022.
Harapan tim pengabdi adalah semoga ke depannya, umat paroki St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua dapat menyanyikan lagu-lagu ordinarium gaya dolo-dolo tersebut dengan baik dan benar. Semuanya itu bisa dipelajari dalam video tutorial dari para dosen Unwira tersebut. (*)