Berita Malaka Hari Ini
Mantan Siswa SDK Halibot Curhat Susahnya Mencari Signal Telkomsel
Mantan siswa SDK Halibot di Desa Sisi, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka menyampaikan curatan hati (curhat) susahnya mencari Signal Telkomsel
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN- Tiga mantan siswa SDK Halibot di Desa Sisi, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka menyampaikan curatan hati (curhat) soal susahnya mencari Signal Telkomsel.
Pengalaman ketiga mantan siswa itu yakni, Petrus Yansen Seran kini sebagai siswa SMK Kobalima Kelas XI, Vinsentius F. K Manelima, SMA Harekakae kelas XII dan Rosindus Moruk, SMPN 1 Wemasa kelas VII soal bagaimana harus memanjat pohon mencari signal untuk bisa mengerjakan tugas sekolah.
Petrus Yansen Seran mewakili kedua temannya kepada Pos-Kupang, Jumat 4 Februari 2022 melitanikan soal susahnya mencari Signal internet.
Dituturkan Petrus, persoalan Signal internet dari jaringan Telkomsel ini dirasakan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar sampai kini.
Baca juga: Pelajar SMP-SMA di Kobalima Antusias Terima Vaksinasi
Pasalnya, di tempat tinggal mereka selain Signal susah juga jaringan telkomsel terputus sama sekali.
Untuk mendapat signal internet, kata Petrus mengenang, ketiganya rela memanjat pohon kusambi besar di halaman Sekolah Dasar Katolik (SDK) Halibot.
"Semenjak kami menempuh pendidikan di SDK Halibot hingga kami tamat sampai sekarang tetap sulit. Ini seperti terus berulangtahun masalah Signal ini," tutur Petrus diamini kedua rekannya.
Jarak SDK Halibot dengan Betun, Ibu kota Kabupaten Malaka diperkirakan sekitar 10 kilometer. Walau secara spontan Petrus Yansen mengatakan jarak SDK Halibot dengan Kota Betun hanya 3 kilometer.
"Setiap kali kami mau akses internet kami harus panjat pohon kusambi besar itu. Mau tidak mau harus panjat karena satu-satunya cara untuk dapat signal hanya di atas pohon kusambi tersebut," katanya dengan nada sedih.
Baca juga: Siswa SMKN Kobalima Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan Sambangi Kominfo Malaka
Kadangkala mereka harus menggunakan kendaraan roda dua ke Kota Betun untuk mengakses internet.
"Ditengah kecanggihan teknologi di Indonesia kami di Desa Sisi khusus di Halibot masih mencari signal di atas Pohon," jelas Petrus.
Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat untuk memperhatikan kondisi ini. Apalagi Malaka berada di perbatasan dengan Negara Timor Leste maka sepantasnya diberikan perhatian karena jaringan ini sangat dibutuhkan pelajar pada khususnya.
Keterbatasan jaringan internet di Kampung Halibot Desa Sisi itu dibenarkan oleh Kepala SDK Halibot, Damianus Bau.
"Kita disini akses jaringan tidak ada. Sehingga kita sering ketinggalan informasi dari Dinas Dikbud," jelas Damianus.