Berita Manggarai Barat

Demo Tolak Pengembangan Geothermal Wae Sano, Ketua DPRD Manggarai Barat Angkat Bicara

proyek pengembangan geothermal itu dinilai tidak merusak ruang hidup masyarakat Desa Wae Sano. 

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Demo Tolak Pengembangan Geothermal Wae Sano, Ketua DPRD Manggarai Barat Angkat Bicara
POS KUPANG.COM/GECIO VIANA
Ketua DPRD Mabar, Martinus Mitar

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Ketua DPRD Manggarai Barat, Martinus Mitar angkat bicara terkait sejumlah mahasiswa dan warga yang menolak pengembangan panas bumi (geothermal) di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Rabu 2 Februari 2022.

Menurut Martinus Mitar, lembaga DPRD Manggarai Barat tidak memiliki kewenangan yang cukup untuk mengintervensi proyek dari pemerintah pusat tersebut. 

"DPRD Kabupaten Manggarai Barat tidak memiliki ruang yang cukup untuk menolak program pusat. Karena pengembangan panas bumi di Desa Wae Sano merupakan proyek strategis nasional, artinya tercatat dalam program pemerintah pusat. Kemudian ruang kami dalam konteks program ini tentunya kami tidak dapat mengintervensi program pemerintah pusat," katanya saat dihubungi per telepon. 

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Manggarai Barat Capai 84.2 Persen

Di lain sisi, menurut Martinus Mitar, proyek pengembangan geothermal itu dinilai tidak merusak ruang hidup masyarakat Desa Wae Sano. 

"Hingga saat ini DPRD belum menemukan sesuatu yang luar biasa, karena sepengetahuan kami di DPRD berdasarkan pemberitahuan pemerintah daerah bahwa pengelolaan panas bumi di Wae Sano itu ramah lingkungan. Maka dengan demikian tidak ada korban, tidak ada pihak masyarakat dan lingkungan yang dikorbankan. Artinya lahan mereka tidak akan dicaplok semena-mena," jelasnya. 

Pihaknya pun belum menemukan rasionalisasi logis dari para pihak yang menolak proyek geothermal, sebab, kata Martinus, proyek tersebut telah melalui kajian ilmiah dari pakar dan sangat ramah lingkungan. 

Terlebih, proyek geothermal merupakan bagian dari energi baru terbarukan untuk mengurangi emisi karbon, dimana energi panas bumi merupakan sumber energi bersih dan rendah karbon serta ramah lingkungan.

Baca juga: Perda Tata Ruang Manggarai Barat Permudah Investasi di Labuan Bajo

Listrik yang dihasilkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah guna meningkatkan rasio elektrifikasi di Manggarai Barat dan daerah lainnya di Pulau Flores

"Saya percaya pengelolaan panas bumi dibawah tanggung jawab para ahli yang mengetahui secara jelas hal tersebut. maka menurut para ahli pengelolaan panas bumi Wae Sano tidak berdampak kepada sesuatu yang luar biasa, tapi bersifat ramah lingkungan. Nah kalau kita tidak percaya kepada para ahli, maka dengan siapa kita percaya, kan menjadi soal," katanya. 

Terkait argumentasi dan rasionalisasi aktivis PMKRI Cabang Ruteng, ia menilai tidak memiliki kajian yang komprehensif terkait dampak buruk proyek tersebut. Sebab, proyek tersebut sangat berguna bagi masyarakat dan pemerintah daerah. 

Baca juga: Polres Manggarai Barat Amankan Pelaku Judi Togel

"Maka dari itu, tidak serta merta seluruh argumentasi yang dikatakan PMKRI Cabang Ruteng bukan kebenaran mutlak, tidak karena mereka bukan ahlinya di bidang itu. Saya sangat menyayangkan mengambil contoh di daerah lain, seolah itu terjadi di Wae Sano ini kan sesuatu model pembicaraan yang provokatif, tidak substansif, tidak berbasis data," tegasnya. 

Terkait masyarakat yang menolak, lanjut Martinus Mitar, menurutnya mayoritas masyarakat Desa Wae Sano mendukung adanya proyek tersebut. 

Sehingga, bagi masyarakat yang menolak dan merasa dirugikan, ia berharap agar memberikan alasan serta kebenaran terkait kerugian yang dialami. 

"Kerugian apa yang Menimpa warga, apakah tanah mereka direbut, rumah mereka digusur, dibabat karena geothermal, kan tidak. Sepengetahuan kami rumah di Wae Sano tidak ada yang dicopot. Berdasarkan hasil penelitian tidak mengganggu ruang hidup," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved