Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 1 Februari 2022: Hai Anak-Ku, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau

Penderitaan yang diakhiri oleh kematian seringkali menyisakan rasa duka yang mendalam. Hal itu tak seorang pun dapat mengelak atau menghindarinya.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Sakit dan penyakit kadang membuat pikiran melantur ke mana-mana. Sudah rasa bosan tidur muncul lagi beraneka ragam pikiran. Tak heran kalau orang sampai putus asa.

Padahal segala macam pengobatan sudah ditempuh. Pengalaman yang sama dengan perempuan yang sudah lama alami sakit pendarahan.

Dari tabib sampai dokter ahli ia temui semua ternyata keadaannya tetap buruk.

Secara ekonomis pasti sudah banyak biaya yang keluar. Mereka akhirnya lari kepada Tuhan, tapi syarat utamanya adalah iman yang dalam.

Tuhan Yesus pasti akan tergerak hati karena belas kasih. Dia pun melihat kita yang menderita dan segera membantu.

Pesan kesembuhan pada kedua orang tadi: Talita kum-hai anak, Aku berkata kepadamu: bangunlah. Imanmu telah menyelamatkanmu.

Apakah kita masih meragukan kasih Tuhan?

Salam sehat di hari Selasa. GONG XI FA CAI buat keluarga yang merayakannnya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas keluarga sepanjang tahun dengan kasih sayang, kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 1 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: 2 Samuel 18:9-10.14b.24-25a.30-19:3

"Daud meratapi kematian Absalom."

Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin." Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ." Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku." Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat." Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!" Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya." Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved