Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022: Tuhan Pemberi Hidup
Hari ini Gereja memperingati Santo Thomas Aquinas, Imam dan Pujangga Gereja. Ia lahir di Monte Casino Italia tahun 1225.
Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022: Tuhan Pemberi Hidup (Mrk 4:26-34)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Mengapa musim panen selalu disertai nyanyi riang gembira, riuh rendah percakapan serta wajah-wajah ceria para petani?
Sebab mereka memetik buah kesabaran mereka sehari-hari, berbulan-bulan, mereka memanen daya tumbuh, daya baik, daya hidup yang Allah ikut semaikan saat mereka mencangkul, menanam dan menggemburkan tanah garapan mereka.
Para petani sangat menguasai seni bersabar. Seni percaya akan Allah Pemberi Hidup. Seni beriman bahwa bumi, tanah, air, udara, iklim yang nota bene semuanya adalah karya Allah, akan bahu-membahu menghasilkan kebaikan, sejauh manusia, sang petani, sang penggarap ikut bekerja, ikut berkarya, ikut menumbuhkan.
Mereka kenal musim tanam, ketika benih tersembunyi di tanah seolah mati dan tanpa tanda-tanda hidup, musim semi, musim berkecambah, musim bertunas dan berdaun, musim panen, ketika tiba saatnya, saat yang diatur Tuhan, untuk memanen, berbagi hasilnya dan merayakan syukur.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 27 Januari 2022: Pelita
Apakah kita cukup bersabar dengan hasil-hasil yang diidamkan sambil terus berusaha dan bergiat dengan rajin? Jika sesuatu nampak gagal, lambat, mati, tidak ada tanda-tanda hidup, kita mudah menyerah dan putus asa, atau, apakah kita percaya bahwa Allah kita adalah Allah musim semi dan musim panen?
Hari ini Gereja memperingati Santo Thomas Aquinas, Imam dan Pujangga Gereja. Ia lahir di Monte Casino Italia tahun 1225. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya.
Ketika menjalani studi di Napoli, ia pertama kali bertemu dengan karya-karya Aristoteles yang nantinya memengaruhi pandangan-pandangannya.
Thomas memutuskan untuk menjadi Biarawan Ordo Dominikan. Keluarganya tak setuju dan ia dipenjarakan. Tuhan mengabulkan permohonannya. Tahun 1250 ia ditahbiskan menjadi imam. Tahun 1252, ia diangkat menjadi Profesor di Universitas Paris.
Thomas dikenal sebagai seorang pujangga yang tak ada bandingnya saat itu. Taraf kemurnian hatinya tidak kalah dengan ketajaman akal budinya yang mengagumkan, kerendahan hatinya tidak kalah dengan kecerdasan budi dan kebijaksanaan.
Thomas diberikan gelar sebagai "Doctor Angelicus" - yang berarti "Pujangga Malaikat'
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Rabu 26 Januari 2022: Keberlanjutan Pelayanan dan Rekan Seperjalanan
Dalam suatu penampakan, Yesus Tersalib mengatakan kepadanya, "Thomas, engkau telah menulis sangat baik tentang Diriku. Balasan apakah yang kau inginkan dari pada-Ku? Thomas menjawab, "Tidak lain hanya Diri-Mu. "
Tuhan, Dikaulah Sumber Pemberi Hidup. Rahmatilah kami untuk setia berbakti kepada-Mu.
Santo Thomas Aquinas, doakanlah kami. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 28 Januari 2022:

Bacaan Pertama: 2 Samuel 1:1-2.4a.5-10a.13-17
“Daud menghina Allah dengan mengambil istri Uria menjadi istrinya.”
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang Israel.
Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana.
Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya.
Lalu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia.
Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku mengandung.”
Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.”
Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.
Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.”
Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.
Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.
Maka diberitahukanlah kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.”
Keeseokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya dan Daud membuatnya mabuk.
Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.
Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria.
Ditulisnya dalam surat itu demikian, “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang hebat, kemudian kamu mengundurkan diri padanya supaya ia terbunuh mati.”
Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.
Ketika orang-orang itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.5-6a.6bcd-7.10-11
Refrein: Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami yang berdosa.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka, Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari! Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
Bait Pengantar Injil: Matius 11:25
Refrein: Alleluya
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bacaan Injil: Markus 4:26-34
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah.
Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi!
Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu!
Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu.
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba".
Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu?
Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya?
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah.
Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi.
Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya".
Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka.
Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.*
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.