Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022: Kalau Ingin Menjadi Besar Hendaklah Menjadi Pelayan
Santo Thomas Aquino adalah seorang sarjana teologi ulung yang berhasil mendamaikan Akal budi dan Iman, Fides et Ratio.
Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022, Peringatan Santo Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja (1225 - 1274): Kalau Ingin Menjadi Besar Hendaklah Menjadi Pelayan dari Semuanya (Keb 7: 7 - 10, 15-16; Mat 23: 8 - 12)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Kebijaksanaan adalah kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk mengatur dan belajar menjadi diri sendiri.
Biasanya usaha untuk menggapainya dituntun oleh akal budi dan kehendak dalam tindakan. Sebab itu kebijaksanaan selalu dilihat sebagai kebajikan dan merupakan salah satu usaha manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Santo Thomas Aquino yang diperingati Gereja hari ini adalah seorang yang hebat mencari kebijaksanaan hidup. Dia lahir tahun 1225 di Aquino, dekat Monte Casino, Italia, sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara.
Di usia 5 tahun, ia disekolahkan ayahnya di Biara Benediktin di Monte Casino. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Napoli. Di sana ia tertarik dan masuk Ordo Pengkotbah/ Dominikan.
Dia mengakhiri studinya di bawah bimbingan Santo Albertus Magnus dan ditahbisakan di Koln, Jerman tahun 1250. Ia lalu mengajar di berbagai sekolah tinggi di Eropa khususnya di Paris.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 28 Januari 2022, Peringatan St. Thomas Aquinas: Cara Kita Bersyukur
Santo Thomas Aquino adalah seorang sarjana teologi ulung yang berhasil mendamaikan Akal budi dan Iman, Fides et Ratio.
Kemudian ia dipanggil ke Roma dan dia membuka Sekolah Tinggi Teologi di Napoli yang terkenal sampai kini.
Saat itu dia menulis buku pegangan teologi termasyhur yakni: Summa Theologica. Karya klasik sejarah filsafat dan yang merupakan salah satu karya sastra barat yang sangat berpengaruh. Sebuah panduan instruksional guna membantu para mahasiswa teologi.
Dalam perjalanan menghadiri Konsili di Lyon, ia jatuh sakit dan meninggal tanggal 7 Maret 1274.
Teladan Santo Thomas Aquino mengajak kita mendalami pengetahuan tentang iman kita. Dia mendorong kita mencari dan menemukan Allah.
Ketika kita menyelami kebesaran Allah, kita sadar akan ketakberdayaan kita. Kita akan melihat sesama sebagai saudara kita sendiri.
Kita saling menolong dan melayani. Tak ada yang lebih tinggi atau rendah, guru atau murid.
Sebaliknya, kita akan bijak berlaku rendah hati. Karena menyadari kodrat Tuhan yang tinggi luhur, Allah Mahabesar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/rd-ambros-ladjar_01.jpg)