Tips Sehat
Batuk Rejan Sangat Menular, Kenali Gejala Penyakit Pertusis, Termasuk Tanda Pada Bayi
Dalam kasus yang serius, batuk bisa menjadi keras dan cepat hingga menimbulkan suara rejan atau "whoop
POS-KUPANG.COM - Orang biasa menyebut batuk yang seperti gejala dibawah ini dengan nama batuk rejan, atau pertusis
Penyakit apakah batuk rejan tersebut? Sebuah kondisi dimana terjadi infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan batuk berdahak.
Kenali gejala penyakit batuk rejan agar bisa dilakukan perawatan lebih dulu sebelum kondisi tidak bertambah parah
Dalam kasus yang serius, batuk bisa menjadi keras dan cepat hingga menimbulkan suara rejan atau "whoop".
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Paru-paru Basah, Pada Anak Kecil Sulit Terdeteksi
Dikutip dari nhs.uk, pasien mungkin batuk begitu keras sehingga bisa menyebabkan muntah.
Nama penyakit ini berasal dari suara rejan yang mungkin dibuat saat mencoba menarik napas setelah batuk.
Batuk rejan sangat menular dan bisa menyerang siapa saja. Tapi bisa sangat serius pada bayi yang belum mendapatkan vaksin DPT.
Baca juga: Gejala Penyakit Tifus, Penyebab dan Jenis-jenisnya, Kenali Sejak Dini
Sekitar setengah dari bayi di bawah usia satu tahun yang menderita batuk rejan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Batuk rejan disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis.
Ini menyebar dari orang ke orang.
Baca juga: Penting! Kenali Gejala Penyakit Jantung Penyebab Meninggalnya Putri Nurul Arifin, Waspada Nyeri Dada
Orang yang menderita pertusis biasanya menularkannya melalui batuk, bersin, atau bernapas sangat dekat dengan seseorang.
Kadang-kadang juga dapat menyebar dengan menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian menyentuh hidung atau mulut.
Jika seseorang terkena pertusis, mereka bisa menular selama sekitar 2 minggu setelah mulai batuk.
Pengobatan dengan antibiotik dapat mempersingkat waktu menular.
Baca juga: Waspada! Keringat Di Malam Hari, Bisa Jadi Gejala Penyakit Leukimia
Melansir laman medlineplus.gov (2/9/2021), gejala batuk rejan biasanya mulai dalam 5 hingga 10 hari setelah terpapar.