Berita Duka

Maxi Wolor Meninggal Dunia, Mantan Pemred Pos Kupang: Selamat Jalan Mentorku

Candaannya selalu menyegarkan dan menghangatkan suasana kerja redaksi di tengah tekanan mengejar deadline.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Maxi Wolor 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - "Saya berutang budi pada Om Maxi Wolor. Dialah mentorku pada masa awal menjalani profesi jurnalis di Harian Pagi Pos Kupang yang terbit perdana 1 Desember 1992."

Hal ini disampaikan mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Pagi Pos Kupang, Dion DB Putra.

Dion Putra mengungkapkan, hampir dua tahun Om Maxi mendidik kami pada masa awal Pos Kupang hadir sebelum melanjutkan pengabdiannya sebagai wartawan Harian Surya Surabaya dengan wilayah tugas di Sulawesi Selatan dan Tengah.

Baca juga: Wartawan Sulteng Kenang Maxi Wolor Jurnalis Sejati, Meninggal Akibat Serangan Jantung

"Om Maxi merupakan guru jurnalistik yang sabar dan telaten. Pembawaannya tenang. Kata-katanya terukur. Dia menunjukkan kekeliruaan atau kesalahan kami sebagai wartawan baru sambil memberitahu hal yang mesti dikerjakan," ujar Dion Putra.

Saat mengedit berita, lanjut Dion Putra, Om Maxi memanggil wartawan yang menulis berita itu duduk di sampingnya. Dia akan memberitahukan hal-hal yang sudah baik sekaligus mengoreksi demi perbaikan selanjutnya.

"Bagi para wartawan Pos Kupang yang bertugas di luar Kota Kupang, hal yang sama dia sampaikan melalui telepon," katanya.

Baca juga: Bupati Thomas Langoday Ajak Investor Ciptakan Ekosistem Perekonomian di Lembata

Menurut Dion Putra, Om Maxi juga pria yang humoris. Candaannya selalu menyegarkan dan menghangatkan suasana kerja redaksi di tengah tekanan mengejar deadline.

Pada tahun pertama Pos Kupang, Om Maxi Wolor, antara lain mengelola rubrik halaman daerah yang isinya berita dari berbagai kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Suatu ketika, kira-kira Pos Kupang baru berusia enam bulan, Om Maxi menugaskan saya mengedit berita beberapa rekan dari Pulau Flores dan Timor.

"Dion edit berita itu. Nanti saya lihat lagi sebelum dikirim ke bagian layout untuk diterbitkan," katanya.

Baca juga: Wagub NTT Minta Investor Jangan Takut Investasi di Pulau Flores dan Lembata

Awalnya saya ragu, tidak percaya diri mengedit berita rekan sendiri, bahkan ada yang lebih berpengalaman.

Om Maxi terus memotivasi. Minta saya kerjakan saja apa yang dia minta. Belakangan baru saya menyadari, begitulah cara dia mendidik dan membimbing. "Tidak sekolah khusus editor, Dion," kata Om Maxi saat itu.

Kabar duka tiba di Kamis siang 27 Januari 2022. Om Maxi Wolor telah berpulang di kampung halamannya, Lembata, NTT. "Selamat jalan mentorku. Beritirahatlah dalam damai dan kasih Tuhan," ucap Dion Putra. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved