Berita Nasional
Airlangga Hartarto Enggan Bicara Soal Peluang Maju di Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto enggan berbicara terkait peluangnya maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto enggan berbicara terkait peluangnya maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Meski demikian, sejumlah kalangan menyebutkan bahwa Partai Golkar bisa diestimasikan bakal mendukung figur lain yang bukan merupakan kader partai.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Usni Hasanudin pun mengungkapkan pandangannya terkait kecenderungan politik pada partai beringin tersebut.
Usni Hasanudin menilai, Partai Golkar berkemungkinan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Namun jika Anies Baswedan ke Pilpres 2024, maka Airlangga Hartarto kemungkinan siap mendampingi Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Baca juga: Airlangga Hartarto Dianugerahi Penghargaan Sebagai Tokoh Penggerak Zakat Nasional Baznas Award 2022
"Sejak meninggalkan kultur konvensi, Golkar cenderung menjagokan non kader sebagai capresnya."
"Ini kecuali pada 2009 lalu, yang bulat mengusung JK (Jusuf Kalla)," kata Usni Hasanudin kepada wartawan, Sabtu 22 Januari 2022.

Lebih lanjut, kata Usni, Golkar memang kembali mencoba peruntungan mengusung ketua umumnya pada Pilpres 2014, dengan memajukan Aburizal Bakrie (Ical).
"Sayangnya, justru terjadi perpecahan."
"Selain karena faktor Jokowi yang berpasangan dengan JK, ini juga dipengaruhi elektabilitas Ical yang rendah sehingga tidak menjual," ulasnya.
Pada 2019, lanjutnya, Golkar kehilangan momentum lantaran Airlangga baru terpilih sebagai ketua umum.
Ia menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi pengadaan KTP-el.
"Nah, Golkar sekarang mencoba kembali mengulang pengalaman 2014, yang menjagokan ketumnya sebagai capres."
Baca juga: Arek-Arek Suroboyo Bertekad Antar Airlangga Hartarto Jadi Presiden, Begini Kata Arif Fathoni
Ia menyebut, Anies dapat menjadi alternatif bagi Golkar dan tetap mengakomodasi kepentingan partai sekalipun bukan kader.
Alasannya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sampai sekarang belum menjadi anggota partai mana pun.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan, duet Airlangga dan Anies berpeluang terwujud mengingat politik dinamis.
Namun, Partai Golkar memiliki ketentuan dalam menetapkan jagoannya pada pilpres mendatang. (*)