KKB Papua

TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Anggota KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak

Pendekatan ini mulai dilakukan TNI-Polri untuk menangkap anggota KKB Papua pelaku penembakan Serda Miskel Rumbiak, yang juga putra Papua.

Editor: Agustinus Sape
FOTO: KAPENDAM KASUARI
Prosesi pemakaman Sertu Anumerta Miskel Rumbiak di Kampung Friwen, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat 21 Januari 2022. Pasca penembakan ini, TNI-Polri terus memburuh pelaku penembakan. 

TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Anggota KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak

POS-KUPANG.COM - TNI-Polri mulai mengubah pola pendekatan untuk menghentikan gerakan separatis yang disebut-sebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua.

Kalau selama ini TNI-Polri cenderung menggunakan pendekatan militer dengan mencari dan terlibat baku tembak dengan anggota KKB Papua, maka kini TNI-Polri mulai dengan pendekatan adat.

Pendekatan ini mulai dilakukan TNI-Polri untuk menangkap anggota KKB Papua pelaku penembakan Serda Miskel Rumbiak, yang juga putra Papua.

Alhasil, anggota KKB Papua penembak Serda Miskel Rumbiak kini semakin terjepit.

Hal ini lantaran TNI-Polri melibatkan tokoh adat dan masyarakat setempat dalam memburu si pelaku.

Menurut Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi, Sabtu 22 Januari 2022, aparat sudah mengimbau para tokoh adat dan masyarakat untuk ikut mencari anggota KKB Papua pelaku penembakan tersebut.

Kapolres Sorong Selatan bersama Dandim 1809/Maybrat sudah membantu evakuasi korban dan olah TKP serta melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Baca juga: KKB Papua Tembak 4 Anggota TNI, KNPB Salahkan Pemerintah, Malah Singgung Politik

Polres Sorong Selatan akan mem-back up TNI untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku agar dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

"Kami dari Polda Papua Barat juga mengimbau para tokoh adat, agama, dan masyarakat yang ada di Kabupaten Maybrat mari bersama-sama membantu kami TNI-Polri untuk mendapat pelakunya agar bisa bertanggung jawab secara hukum.

Karena apa yang sudah dilakukannya sudah membuat korban jiwa," ujar Adam Erwindi, melansir dari Kompas.com

Kejadian ini, kata dia, sudah kali kedua.

"Bantu kami TNI-Polri untuk melakukan tindak hukum di Maybrat dan jangan percaya terhadap berita hoaks yang tidak benar tentang kehadiran kami di sana (Maybrat).

Kami hanya mencari pelaku (untuk) pertanggungjawaban secara hukum," ucap dia.

Erwin berharap, kepada tokoh adat dan masyarakat bila menemukan para pelaku bisa melaporkan ke call center Polri di nomor 110 atau pun aparat terdekat, sehingga situasi di Kabupaten Maybrat bisa kondusif lagi.

Selain itu, hasil olah TKP menemukan belasan selosong peluru di lokasi penembakan.

"Dari hasil olah TKP masih kami menunggu dari pihak Polres Sorsel (Sorong Selatan).

Namun, dari hasil informasi awal yang kami dapat di TKP lokasi penembakan tersebut ada ditemukan 13 butir selongsong peluru kaliber 5,56."

"Itu akan kami kembangkan lagi dari posisi penembakan oleh orang tak dikenal," kata Kombes Pol Adam Erwindi.

Ada pembunuhan berencana

Sementara itu, ada pembunuhan berencana di balik gugurnya Serda Miskel Rumbiak di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pada Kamis 20 Januari 2022.

Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwinda pada Jumat 21 Januari 2022.

"Itu pembunuhan berencana terhadap rekan-rekan kita dari TNI," kata Adam dikutip dari laman TribunPapuaBarat.com, Jumat 21 Januari 2022.

Polda Papua Barat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak termakan informasi yang tidak bertanggung jawab.

"Jika ada masyarakat yang mengetahui informasi pelaku penembakan, agar sesegera mungkin menghubungi pihak kami," ujarnya.

Baca juga: KKB Papua Kembali Tembak Prajurit TNI, 1 Gugur 3 Alami Luka Berat, Begini Kronologinya

Sekadar diketahui, Serda Miskel Rumbiak dinyatakan gugur setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersejata di Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

KKB di wilayah tersebut selain menembak Serda Miskel Rumbiak hingga gugur, juga melukai tiga anggota TNI lainnya.

Tiga prajurit tersebut adalah Prada Abraham, Prada Aziz, dan Serda Darusman.

Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengaku para prajurit tersebut sedang mambangun jembatan karena sempat dirusak pasca-kejadian penyerangan di Posramil Kisor.

Kata Pesireron, jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kampung Kamat dan Kampung Faan Kahrio.

"Jembatan kayu dipotong lagi sama mereka (KKB)," ujar Pesireron dikutip dari laman TribunPapuaBarat.com, Kamis 20 Januari 2022.

Akhirnya, kata Pesireron, Bupati Maybrat meminta TNI agar bisa membangun kembali jembatan permanen.

"Pembangunan jembatan tersebut bertujuan untuk mempercepat akses masyarakat dari kampung ke Ibu kota," ujarnya.

Sayangnya, saat pasukan digeser ke lokasi pembangunan jembatan, dihadang dengan tembakan.

"Rombongan ini mau menuju ke lokasi pembangunan jembatan yang kedua, tetapi malah ditembak oleh kelompok separatis," ungkapnya.

Dikatakan, para prajutir TNI yang mengerjakan jembatan setiap harinya dari pagi hingga sore.

"Saat pergeseran ada satu pleton dari 762 untuk pengamanan, dan dua regu dari Yon Zipur 20/PPA," katanya.

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI I Nyoman Cantiasa mengutuk keras tindakan tak manusiawi yang terjadi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.

"Kami mengutuk keras, dan akan tetap mengejar mereka sampai ke mana pun," tegas Cantiasa.

Untuk pengejaran pelaku, kata mantan Danjen Kopassus ini pihaknya tidak beri ampun.

"Untuk pelakunya kami tidak akan kasih ampun. Kami tetap sesuai prosedur dan profesional dalam penegakan hukum," imbuhnya.

Selain itu, Cantiasa menambahkan, kejadian yang menimpa prajurit TNI di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, tidak ada sedikitpun menjadi penghalang untuk mematahkan semangat anggota TNI dalam pem,bangunan di provinsi tersebut.

Orang tua tak terima

Sementara pihak keluarga tidak terima sang anak Serda Miskel Rumbiak gugur.

Paman Serda Miskel Rumbiak, Imanuel Rumbiak (50) mengatakan, pihaknya kaget mendengar kabar dari Kampung di Raja Ampat, terkait gugurnya sang anak di Maybrat.

"Pas dengar anak Serda Miskel Rumbiak gugur, langsung merasa kehilangan dan sedih," ujar Imanuel, kepada TribunPapuaBarat.com, Kamis.

Miskel Rumbiak merupakan bagian darinya, sehingga pihaknya merasa sangat kehilangan salah satu anggota keluarganya.

"Miskel Rumbiak adalah anak Papua, sekalipun sedang berada dalam tugas untuk bela negara, ketika dia gugur ditangan orang Papua, saya tidak terima," ucapnya.

"Sebagai orangtua saya tidak terima kepergian anak kami seperti ini,"

Miskel Rumbiak adalah sosok yang peduli sama keluarga.

Ia berharap, pelaku yang telah menghilangkan nyawa Miskel Rumbiak bisa segera ditangkap, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Jenazah Serda Miskel Rumbiak tiba di markas Yon Zipur 20/PPA Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis 20 Januari 2022 malam.

Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, jenazah Serda Miskel Rumbiak tiba sekitar sore tadi dan langsung disemayamkan di Yon Zipur 20/PPA.

"Jenazah Serda Rumbiak dievakuasi sore tadi, melalui jalan darat dan dikawal petugas, dan saat ini sudah tiba di markas Yon Zipur," ujar Pesireron, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Kamis 20 Januari 2022 malam.

Setibanya di Yon Zipur, Kasdam XVIII/Kasuari dan rombongan yang secara khusus sedang melayat di sana langsung memberikan penghormatan.

Rencananya, setelah disemayamkan di Yon Zipur 20/PPA, korban akan dibawa ke Raja Ampat yang merupakan kampung halaman almarhum, Jumat 21 Januari 2022.

“Besok pagi sekira pukul 07.00 WIT, akan dilaksanakan upacara pelepasan di Yon Zipur," ucapnya.

"Setelah upacara, jenazah Prada Rumbiak langsung dibawah ke Kota Sorong, untuk diantar ke Raja Ampat," pungkasnya.* 

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak Terjepit, TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Pelaku

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved