Berita Kota Kupang

Perencanaan Pembangunan Bendungan Kolhua Tidak Boleh Korbankan Masyarakat

Perencanaan Pembangunan Bendungan Kolhua Kota Kupang tidak boleh mengorbankan kepentingan masyarakat kecil

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/FB LASARUS JEHAMAT
Akademisi Fisip Undana, Lasarus Jehamat 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG, KUPANG - Perencanaan Pembangunan Bendungan Kolhua Kota Kupang tidak boleh mengorbankan kepentingan masyarakat kecil.

Artinya Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang harus mempertimbangkan aspek kehidupan masyarakat bermata pencaharian sebagai petani di lokasi persawahan di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Kepada POS-KUPANG.COM, Senin (24/1/2022), Akademisi Sosial FISIP Undana, Lasarus Jehamat mengatakan polemik pembangunan bendungan Kolhua harus dikaji dari berbagai aspek.

"Pemerintah harus bijaksana mempertimbangkan manfaat dari Pembangunan bendungan Kolhua baik dari segi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan, karena selama ini masyarakat Kolhua sangat menggantungkan hidup dan mata pencahariannya pada lahan tersebut," ungkap Lazarus.

Baca juga:  Bendungan Kolhua JIka Dibangun Akan Menghasilkan Air 300 liter perdetik

Terlebih di lokasi persawahan Kolhua terdapat makam leluhur yang menjadi bukti peradaban warga Suku Helong di lokasi tersebut.

Khususnya tindakan relokasi masyarakat apabila pembangunan Bendungan Kolhua terlaksana, maka lokasi lahan relokasi harus memiliki potensi yang sama dengan lahan pertanian di Kolhua.

"Apabila relokasi masyarakat di lahan pertanian Kolhua itu dilaksanakan, maka lokasinya harus punya sama dengan lahan yang semula ditempati oleh masyarakat petani, karena harus melanjutkan hidup di lahan baru," ulas Lasarus.

Pihaknya menilai dalam pembangunan bendungan Kolhua akan menimbulkan pro dan kontra sehingga perlu ada pemahaman dan kesepakatan bersama pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi terbaik.

Baca juga: Tanggapan Masyarakat Terkait Rencana Pembangunan Bendungan Kolhua Kota Kupang

Menurutnya, pembangunan Bendungan Kolhua harus sesuai dengan kebutuhan, terutama ketersediaan air bersih, tapi sejauh ini Kota Kupang belum mengalami kekurangan air yang signifikan.

"Sampai saat ini saya belum pernah mendengar Kota Kupang belum mengalami kekurangan air yang parah, bahkan masyarakat petani di Kolhua dapat mengatasi kekurangan air selama melakukan aktivitas bertani," tambahnya.

Pihaknya menyarankan kepada pemerintah agar melakukan riset dan kajian yang serius terhadap dampak dari bendungan Kolhua, sebab resikonya sangat tinggi.

"Kajian ilmiah terhadap Pembangunan Bendungan Kolhua harus memperhitungkan dampak positif maupun negatif sehingga tidak merugikan masyarakat," pintanya.

Saran kepada masyarakat Kolhua agar berpikir berulang-kali terkait perencanaan pembangunan Bendungan Kolhua.

"Semua pihak harus duduk bersama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, pemerintah membicarakan dengan kepala dingin terkait perencanaan pembangunan bendungan Kolhua terutama dampak positif dan negatif dari bendungan itu, sehingga dapat menemukan solusi terbaik," pungkasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved