Pembunuhan Ibu dan Anak

Kapolri Perintahkan Kapolda NTT Transparan Soal Kasus Pembunuhan Astri Manafe dan Lael Maccabe

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki atensi khusus untuk kasus pembunuhan ibu dan anak, Astri Manafe dan Lael Maccabe

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Hasyim Ashari
Youtube Channel Komisi III DPR
Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat dengar pendapat dengan Komisi III DPR. Kapolri punya atensi untuk kasus pembunuhan Astri dan Lael di NTT 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki atensi khusus untuk kasus pembunuhan ibu dan anak, Astri Manafe dan Lael Maccabe yang terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Atensi tersebut diberikan Kapolri saat dengar pendapat dengan Komisi III DPR. Kasus Astri dan Lael diungkap oleh politisi Demokrat asal NTT, Benny K Harman.

"Beberapa kasus yang menjadi atensi di beberapa wilayah. Saya kira para Kapolda sudah mendengar langsung beberapa catatan, termasuk di NTT," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Ia juga meminta seluruh Kapolda untuk bergerak cepat. Termasuk meminta Kapolda NTT untuk transparan.

"Tolong segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, dilaporkan publik bagaimana progres kita supaya semua ini transparan," ujarnya.

Kapolri menilai transparansi penanganan kasus menjadi bagian dari pertanggungjawaban kepada publik.

"Bagaimana supaya publik bisa memahami dan bisa dipertanggungjawabkan terkait penanganannya," kata Kapolri.

"Para Kapolda langsung action, saya minta laporannya," tandasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Beny Kabur Harman mengangkat kasus pembunuhan Astri Manafe (30) dan Lael Maaccabbe (1) dalam rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Ruang Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 24 Januari 2022.

Raker dipimpin Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Pacul. Menurut Beny Harman, kasus Astri Lael menjadi perhatian publik Nusa Tenggara Timur (NTT). Ibu dan anak itu menjadi korban pembunuhan di Kota Kupang.

"Ini yang penting. Kalau teman-teman tanya saya, tumben datang pagi-pagi sebetulnya alasannya karena saya didesak-desak oleh masyarakat NTT yang saat ini lagi fokus pada masalah pembunuhan seorang ibu dan anak yang oleh mereka dipandang penangannnya tidak adil," kata Beny Harman sebagaimana dikutip POS-KUPANG.COM dari video live streaming Komisi III DPR RI.

Menurutnya, penanganan hukum kasus pembunuhan Astri Manafe dan Lael tersendat-sendat, ditengarai penuh dengan rekayasa. Ibu dan anak ini ditemukan meninggal dunia setelah meninggalkan rumahnya.

"Mengapa kasus ini kemudian menyita perhartian publik NTT? Pertama lamban sekali penanganan. Ibu anak ini meniggalkan rumah pada 27 Agustus dan telah dilaporkan kemana dia pergi, lalu tiba-tiba kemudian ditemukan tewas," papar Beny Harman.

Kejanggalan kedua, lanjut Beny Harman, ditetapkan tersangka pelaku adalah pelaku tunggal.

"Padahal ditengarai pelaku tidak tunggal. Ada tim pencari fakta yang dilakukan oleh aktivis-kativis LSM di sana bahwa pelakunya tidak tunggal. Pelaku namanya Randi (Randi Badjideh, Red) tiba-tiba datang ke kantor polisi dan mengaku dia pelaku. Jadi ada semacam rekayasa pelaku itu. Artinya ada pelaku lain. Tapi ada kesan pelaku lainnya ditutupi, dan ini bukan pelaku biasa," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved