Edy Mulyadi Panen Laporan Polisi, Kini Dipolisikan Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur
Edy Mulyadi menyebut lokasi Ibu Kota Baru (IKN) tempat jin buang anak. Selain itu, dia menarasikan IKN merupakan pasar kuntilanak.
POS-KUPANG.COM - Mantan caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi mulai 'panen' laporan polisi menyusul penghinaannya terhadap Kalimantan dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Video Edy Mulyadi menghina Kalimantan dan Prabowo Subianto viral di media sosial.
Edy Mulyadi menyebut lokasi Ibu Kota Baru (IKN) tempat jin buang anak. Selain itu, dia menarasikan IKN merupakan pasar kuntilanak dan genderuwo.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy Mulyadi.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain bangun di sana," ujarnya.
Baca juga: Mantan Caleg PKS Edy Mulyadi Hina Prabowo, Kader Gerindra Meradang
Di dalam video tersebut terdapat beberapa orang mengelilingi Edy Mulyadi. Mereka tertawa mendengar pernyataan yang terlontar dari mulut Edy Mulyadi.
Salah satu di antara mereka mengungkapkan bahwa hanya monyet yang mau pindah dan bangun rumah di Kalimantan.
Selain menghina Kalimantan, Edy Mulyadi juga memberikan pernyataan yang merendahkan Prabowo Subianto.
Dia menyebut Prabowo Subianto macan yang jadi kayak mengeong.
"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan Negara, Bos," ujar Edy Mulyadi yang dikutip dari YouTube MimbarTube, Minggu 23 Januari 2022.
Baca juga: PKS Luruskan Status Kepartaian Edy Mulyadi, Tepis Mewakili Partai
"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu enggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?" teriak Edy Mulyadi dalam video tersebut.
Penghinaan tersebut berbuntut panjang. Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur mempolisikan Edy Mulyadi.
Mereka mendatangi Polresta Samarinda untuk melaporkan Edy Mulyadi.
Perwakilan dari Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur, Daniel A Sihotang, telah membuat surat pengaduan.
"Kami telah mendatangi Polresta Samarinda, membuat surat pengaduan dan kronologi, dan Edy Mulyadi sebagai terlapor" kata Daniel A Sihotang, dari rilis yang diterima Tribunnews.com.
Baca juga: Jokowi Calonkan Ahok Kepala Otorita IKN Nusantara, Ngabalin: Ahlan wa Sahlan Tholaal Badru Alayna
"Saya juga sudah di BAP untuk dimintai keterangan oleh penyidik terkait laporan yang kami sampaikan," tambahnya.
Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur terdiri dari GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu di Provinsi Kalimantan Timur.
Daniel menyebut video Edy Mulyadi sebagai berita bohong dan dianggap menghina masyarakat Kalimantan.
"Dugaan berita bohong dan menimbulkan kebencian dan permusuhan individu dan/kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA" jelas Daniel.
Baca juga: Begini Reaksi Mensos Risma Ketika Ditanya Kesiapannya Menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara
Tindakan Edy Mulyadi bisa dianggap tindakan pidana yang ada ancamannya.
Hal tersebut tertuang Pasal 14 ayat 1 dan 2 atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45a UU ITE serta Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Penghinaan Edy Mulyadi terhadap Prabowo memicu kader Partai Gerindra meradang. Mereka naik pitam.
Beberapa kader Partai Gerindra bergerak cepat dengan mempolisikan Edy Mulyadi.
Baca juga: Dikhawatiran, Proyek Pembangunan IKN Baru Era Jokowi Bernasib Sama dengan Proyek Hambalang Era SBY
Dilansir dari Tribun Kaltim, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Conny Lolyta Rumondor melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Sulut atas dugaan penghinaan terhadap Prabowo Subianto.
DPD Gerindra Sulut merasa tidak terima ketum mereka dihina seperti itu.
"Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang," tandas Conny Lolyta. (*)