Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 23 Januari 2022: Roh Tuhan Ada Pada-Ku untuk Menyampaikan Kabar Baik
Dalam kepenuhan kuasa Roh Kudus, Yesus menjelaskan tugas yang hendak Ia lakukan sebagai Mesias. Ada empat nilai penting sesuai Injil hari ini.
Renungan Harian Katolik Minggu (Biasa III) 23 Januari 2022: Roh Tuhan Ada Pada-Ku untuk Menyampaikan Kabar Baik (Nehemia 8: 3-5a, 6-7, 9-11 dan 1Kor 12: 12 - 14 & 27; Lk 1: 1-4, 4: 14-21)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Di kalangan masyarakat, banyak orang yang memiliki pengaruh karena punya posisi atau status sosial. Baik mereka yang bergerak di birokrasi maupun di dunia swasta.
Banyak yang punya cita-cita, juga program besar, tapi terkadang tak terwujud sepenuhnya.
Meski demikian banyak orang merasa tertarik dan menyertai ke mana pun dia pergi.
Dapat dibayangkan bagaimana penampilan Yesus semasa hidup-Nya. Dia pun dikitari banyak simpatisan keluar masuk kota karena keajaiban yang dilakukan-Nya.
Ketika Yesus menyusuri daerah Galilea, semua orang enggan dengan Dia. Di sana Ia menyempatkan diri mampir ke Nazaret tempat dulu Ia dibesarkan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 21 Januari 2022: Figur Pilihan
Saat ibadat hari Sabat, Ia didaulat untuk membaca Kitab Suci dan Ia baca dari Kutab Nabi Yesaya.
Di dalamnya, Yesus menegaskan identitas Diri-Nya di mata publik sesuai pernyataan nabi Yesaya.
Ia datang guna memenuhi misi perutusan-Nya di dunia sebagai pembebas bangsa manusia.
Dalam kepenuhan kuasa Roh Kudus, Yesus menjelaskan tugas yang hendak Ia lakukan sebagai Mesias.
Kurang lebih ada empat nilai penting sesuai penegasan yang disinggung penginjil Lukas hari ini.
Pertama, apa pun situasinya, Yesus harus menyampaikan Kabar Baik kepada kaum miskin papa. Akibat penindasan, maka banyak dari mereka yang menderita, dihina, patah semangat dan patah hati.
Kedua, masih terkait dengan kaum penjajah, Yesus hendak membebaskan mereka yang ditawan dan ditindas secara rohani dan jasmani. Baik secara komunal maupun privat.
Ketiga, untuk menyembuhkan orang yang sakit dan mencelikan mata orang buta. Secara rohani, orang Israel telah dibutakan oleh pengaruh materialisme dunia sehingga tak dapat lagi melihat Kabar Baik dari Allah.
Keempat, memberitakan saat pembebasan dan penyelamatan. Sebuah program restorasi khusus terkait dengan kehidupan manusia yang dikuasai iblis, dosa, ketakutan dan rasa bersalah. Yesus mau mendekatkan mereka karena dengan sendirinya mereka menjauhkan diri dari Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Januari 2022: Saatnya Ikut Tuhan
Kita semua telah menerima kuasa Roh Kudus ketika dibaptis. Kita jadi satu tubuh Kristus biarpun banyak anggota dengan latarbelakang berbeda (1Kor 12,14).
Hati kita telah dipenuhi Roh Tuhan maka sejatinya kita juga dipanggil ikut serta di dalam karya pelayanan Yesus.
Kita mencontohi pola kerja dan cara hidup sesuai apa yang dilakukan Yesus.
Orientasi dan pemahaman awal karya Yesus sangat jelas terprogram.
Kenyataan, misi perutusan Yesus diterima secara positif oleh sebagian besar orang.
Karena apa yang dilakukan Yesus adalah kehendak Allah Bapa-Nya sesuai situasi dan kondisi Israel yang tertindas.
Bersatu dengan Bapa maka akan selalu diteguhkan Roh Tuhan dalam karya perutusan kita masa kini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 16 Januari 2022: Manisnya Mukjizat Cinta
Masihkan kita mengandalkan kekuatan kuasa Roh Kudus dalam segala karya hidup kita?
Salam sehat di hari Minggu buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 23 Januari 2022:

Bacaan Pertama: Nehemia 8:3-5a.6-7.9-11
"Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti."
Sesudah umat Israel kembali dari pembuangan, pada hari pertama bulan ketujuh, Imam Ezra membawa Kitab Taurat ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti.
Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti.
Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
Adapun Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu.
Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.
Pada waktu ia membuka kitab itu, semua orang bangkit berdiri.
Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang Mahaagung, dan semua orang menyahut, “Amin! Amin!” sambil mengangkat tangan.
Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.
Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab itu, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat.
Lalu berkatalah Imam Ezra kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita! Jangan bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu!” *
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8.9.10.15
Refrein: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!
Bacaan Kedua: Korintus 12:12-30
"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing adalah anggotanya."
Saudara-saudara, seperti halnya tubuh itu satu dan anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus.
Sebab kita semua, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh.
Karena tubuh pun tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota.
Andaikata kaki berkata, “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”’ benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Dan andaikata telinga berkata, “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Andaikata tubuh seluruhnya mata, di manakah pendengaran?
Andaikata seluruhnya telinga, di manakah penciuman?
Tetapi Allah telah memberikan kepada semua anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan, “Aku tidak membutuhkan engkau!” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki, “Aku tidak membutuhkan engkau!”
Justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, malah paling dibutuhkan.
Kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus, dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus; hal ini tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok.
Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Kamu semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya.
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: Pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar.
Selanjutnya Ia menetapkan juga: mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar?
Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Lukas 4:18-19
Refrein: Alleluya, alleluya, alleluya.
Alleluya, alleluya, alleluya.
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.
Bacaan Injil: Lukas 1:1-4;4:14-21
"Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci."
Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh saudara-saudara yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
Karena itu, setelah menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari awal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.
Dengan demikian engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.
Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan semua orang memuji Dia.
Lalu Yesus datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Dan menurut kebiasaan-Nya, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta; untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.
Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.