Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Januari 2022: Saatnya Ikut Tuhan
Dari cerita penginjil Markus bahwa saat Yesus keluar dari rumah ibadat dan menyingkir ke danau, ternyata ada "banyak orang yang mengikuti-Nya".
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Januari 2022: Saatnya Ikut Tuhan (Markus 3:7-12)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Ada hal yang menarik dari cerita penginjil Markus bahwa saat Yesus keluar dari rumah ibadat dan menyingkir ke danau, ternyata ada "banyak orang yang mengikuti-Nya". Orang-orang itu berasal dari berbagai daerah.
Ada orang-orang Galilea; ada pula yang berasal dari Yerusalem dan Yudea, yakni daerah terpenting bagi bangsa Israel.
Ada yang dari Idumea dan dari daerah di seberang Yordan, yaitu dari wilayah selatan dan timur Palestina, yang pada umumnya dihuni orang kafir; ada pula dari daerah Tirus dan Sidon yang letaknya di sebelah timur laut, yaitu di daerah yang juga berpenduduk kafir (bdk. Mrk 7:24-30).
Agak sulit dibayangkan begitu banyak orang dari berbagai wilayah yang berbeda-beda. Bahkan begitu jauh letak dan jaraknya.
Bagaimana mereka bisa mendengar tentang Yesus lalu berdatangan berbondong-bondong mengikuti Yesus.
Kala itu belum ada telepon, pager, HP. Apalagi medsos sebangsa facebook, WA, twitter. Teknologi telekomunikasi dan informasi belum semaju dan secanggih sekarang.
Mungkinkah dibuat pengumuman di rumah ibadat atau balai desa? Rasanya sulit karena Yesus jadi momok yang menakutkan para pejabat agama pun pemerintahan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 Januari 2022: Degil
Selain itu kendaraan seperti angkot, bus atau kereta api pasti belumlah ada. Apalagi yang namanya grab, gocar, taxi online.
Saat itu orang-orang hanya mengandalkan keledai. Tapi apakah semua orang memilikinya?
Maka pasti sebagian besar orang harus berjalan kaki. Untuk itu perlu waktu berjam-jam atau malah berhari-hari. Siang di tengah terik mentari padang pasir yang membakar dan malam diterangi cahaya bulan atau bintang dengan angin malam yang menusuk raga.
Meski begitu mereka toh mau menempuh perjalanan panjang dan sulit itu agar bisa berjumpa dengan Yesus. Apalagi kalau harus menggotong ayah, saudari, anak, atau tetangganya yang sakit supaya bisa dijamah dan disembuhkan oleh Yesus.
Terlepas dari motivasi masing-masing pribadi dari orang banyak itu, tapi jujur saya kagum pada mereka. Membayangkan ini saya jadi termenung.
Situasi dan kondisi sekarang sudah sangat maju. Segalanya jadi lebih mudah dan cepat. Saya punya mobil dan sepeda motor. Malas nyetir sendiri, ada layanan gojek atau gocar. Dalam hitungan menit si driver dengan kendaraan telah siap di depan rumah.