Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Januari 2022: Memiliki Wibawa dan Citra Diri yang Baik
Ketika memandang Santo Yohanes Paulus II atau Santa Teresa dari Kalkuta, orang akan merasa segan, hormat dan mencintainya.
Renungan Harian Katolik Kamis 20 Januari 2022: Memiliki Wibawa dan Citra Diri yang Baik! (Mrk 3:7-12)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Ketika memandang Santo Yohanes Paulus II atau Santa Teresa dari Kalkuta, orang akan merasa segan, hormat dan mencintainya. Sebaliknya, ketika bertemu dengan seorang yang melakukan kejahatan, orang biasanya akan memandang negatif, benci, marah, muak.
Mengapa perlakuan kita berbeda? Itu karena wibawa yang ada pada orang tersebut. Semakin baik dan berjasa, kita akan segan dan hormat, begitu pun sebaliknya.
Injil Markus hari ini menunjukkan bagaimana Yesus didatangi oleh banyak orang. Bahkan roh-roh jahat yang melihat Dia, tersungkur dan menyembah Dia.
Yesus datang sebagai Tuhan yang berkuasa dan penuh wibawa. Yesus yang adalah Tuhan, tidak membangun kuasa dan wibawa atas cara yang buruk, jahat. Kuasa dan wibawa Yesus bukan dari penindasan, kekerasan atau kecurangan.
Malah sebaliknya, Yesus mengalami penindasan dan fitnah oleh karena kecemburuan dan ketidaksukaan atas perbuatan-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 18 Januari 2022: Senjata Hukum
Yesus berkeliling dan berbuat baik, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, bersoal jawab dengan ahli Taurat, semuanya itu berasal dari doa dan relasi dengan Allah.
Marilah kita membangun wibawa dan citra diri yang baik. Berbuatlah kebaikan sebanyak mungkin, konsisten dan komitmen. Biarlah orang lain yang menilai kerja keras kita. Semakin banyak kali orang melihat kebaikan kita, yang akan tampak pada mereka adalah pencitraan. Semakin kita jujur dan apa adanya, semakin mudah kita dihargai dan dicintai.
Tuhan Yesus, teguhkanlah hati kami untuk memiliki wibawa2 dan citra diri yang baik. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 20 Januari 2022:

Bacaan Pertama: 1 Samuel 18:6-9;19:1-7
"Saul berikhtiar membunuh Daud."
Sesudah Daud mengalahkan Goliat, orang Filistin itu, pasukan-pasukan Israel pulang.
Maka di segala kota Israel, keluarlah wanita-wanita menyongsong Raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.”