Berita Nasional

Ahok Singgung Soal Kematian Saat Diberi Opsi:Mau Jadi Pejabat atau Legenda Politik, Ini Jawabannya

Bukan Ahok kalau tidak melontarkan pernyataan menohok ketika disinggung tentang jabatan, termasuk saat diberi opsi jadi pejabat atau legenda politik.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memuji Airin, Wali Kota Tangerang Selatan. Sosok cantik ini (kanan) disebut telah berhasil memimpin kota itu. 

"Sangat menyenangkan saya bantu berapa ratus juta untuk menebus ijazah nyangkut karena ada utang di sekolah," tuturnya.

Lalu, Ahok ditanya apa 'kangen' menjadi pejabat publik?

"Saya bukan soal kangen, saya sekarang kerja saja sudah."

"Kalau disuruh pilih dalam hidup ini mau jadi apa, ya jadi pejabat."

"Mana lebih baik? Ya pejabat, karena bisa menentukan banyak orang."

"Misal properti lagi susah, pejabat bisa ngasih kebijakan," bebernya.

Baca juga: Ahok Disinggung Media Asing , Soroti Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia

Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Menteri BUMN Erick Thohir(Tangkap Layar Instagram Basuki T Purnama)
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Menteri BUMN Erick Thohir(Tangkap Layar Instagram Basuki T Purnama) (Tribunnews.com)

Pilih Nama Baik Atau Legenda Politik

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, enggan disebut legenda di dunia politik Indonesia yang berasal dari keturunan Tionghoa.

"Saya kira disebut legenda, ini cocok apa tidak cocok."

"Tapi kalau ada pepatah tiongkok kuno, bahwa sebelum bunyi empat paku di atas peti mati kita, kita tidak bisa mengklaim kita itu apa," ujar Ahok di acara Imlekan Bareng Banteng, yang digelar DPP PDIP, Jumat 12 Februari 2021.

Ahok mengatakan, dirinya lebih mementingkan kebersamaan seluruh rakyat Indonesia dalam memperjuangkan Pancasila. Serta, menjaga nama baik selama hidupnya.

"Yang saya rindukan dan yang saya harapkan dalam hidup saya, saya tetap mempunyai nama yang baik sebagai pejuang nasionalis di partai seperti PDI Perjuangan, seperti sedia kala."

"Dan sekarang pun nama baik itu tetap ada. Bukan legenda atau tidak legenda. Itu adalah harapan kita."

"Kerinduan saya, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, kita memperjuangkan fondasi dasar Pancasila."

"Dan tujuannya untuk apa? Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved