MotoGP
Peserta Balap MotoGP Seri Mandalika Wajib Karantina,Menparekraf, Indonesia Tak Terima Diancam Batal
gelaran MotoGP seri Mandalika, Lombok Indonesia terancam batal.Pasalnya, Dorna Sports mengancam membatalkan penyelenggaraan ajang balap
POS-KUPANG.COM - gelaran MotoGP seri Mandalika, Lombok Indonesia terancam batal.
Pasalnya, Dorna Sports mengancam membatalkan penyelenggaraan ajang balap motor internasional MotoGP, jika harus karantina terlebih dahulu.
Sebelumnya, diberitakan bos MotoGP, yang juga CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta menanggapi drama Novak Djokovic di Australia Open.
Carmelo Ezpeleta mengatakan, bahwa ia bisa saja membatalkan balapan MotoGP di suatu negara jika mewajibkan menjalani karantina.
Baca juga: Presiden Jokowi Menyetujui Penambahan Penonton MotoGP Sirkuit Mandalika
“Jika Anda memberi tahu kami bahwa kami harus menjalani karantina selama 14 hari, maka jawabannya jelas."
"Dalam hal ini kami tidak akan pergi ke sana,” jelas Carmelo Ezpeleta dikutip dari FPAL.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Seperti diketahui, Indonesia tengah gencar menerapkan sistem karantina bagi WNA atau WNI yang datang ke Indonesia dari luar negeri.
Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika Mulai Dijual Pekan Lalu, Ini Daftar Harganya Mulai Rp 115 Ribu-Rp 15 Juta
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan tidak terima, jika Indonesia diancam karena penerapan protokol kesehatan.
Diketahui, Indonesia menerapkan prokes jelang perhelatan MotoGP di Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
"Kita ini negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai kaidah terbaik. Kita sudah best practice," tutur Sandiaga saat Weekly Press Briefing di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin
Karena itu, ucap Sandiaga, ia mewakili pemerintah Indonesia tidak terima jika diancam penyelenggaraan untuk MotoGP dibatalkan.
Baca juga: Jokowi Geber Motor Modifikasi, Tinjau Persiapan MotoGP Mandalika
"Kalau ada pihak mengancam tidak akan menyelenggarakan MotoGP karena penanganan."
"Bangsa ini bangsa yang diatur pemerintah secara hukum, kita fokuskan penanganan pandemi dan kebangkitan ekonomi, kita akan selesaikan kewajiban kita tapi kita tidak terima diancam," imbuh Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, para pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia, terutama untuk perhelatan MotoGP akan diterapkan dan dikembangkan travel bubble.
