KKB Papua

Sosok Bos KKB Papua Ini Pernah Ancam Jokowi, Tak Segan Ciptakan Perang, Kini Diburu TNI-Polri

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memiliki sosok petinggi yang namanya tak asing lagi di telinga masyarakat.

Editor: Gordy Donofan
TRIBUNEWS.COM
ILUSTRASI - KKB Papua Pimpinan Lamek A Taplo siap perang dan siap lawan TNI Polri 

POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih ada hingga saat ini.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memiliki sosok petinggi yang namanya tak asing lagi di telinga masyarakat.

Dia adalah Puron Wenda, salah satu bos KKB Papua paling diburu TNI-Polri.

Ia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena sering menjadi otak teror KKB Papua.

Baca juga: Jebolan KKB Papua, Benny Wenda Bilang Hukum Indonesia Tak Berlaku Lagi di Papua Barat

Puron Wenda adalah pimpinan KKB Papua yang bersarang di Kabupaten Lanny Jaya.

Dirinya tidak segan-segang membantai warga sipil yang dianggap sebagai ancaman.

Eksitensi Puron Wenda mulai dikenal ketika dirinya menebar ancaman akan melancarkan perang terbuka terhadap Indonesia.

Tentu saja, ancaman ini ditujukan bukan hanya untuk TNI dan Polri, tapi juga kepada masyarakat non-Papua.

Keberadaan Puron Wenda telah menjadi ancaman yang nyata bagi kedaulatan NKRI.

tak hanya berani mengancam melakukan peperangan secara total, dirinya juga diketahui kerap menghimpun kekuatan dengan cara menyelundupkan persenjataan.

Baca juga: Anggota KKB Papua Kirim Pesan Terbuka ke Presiden Jokowi, Benny Wenda Cs Tolak WNI

Bahkan Puron pernah dengan lantang mengancam dan membantah pernyataan Presiden Joko Widodo yang mana dirinya dan pasukannya, bakal menciptakan neraka peperangan bagi mereka yang menentang eksistensi OPM.

Sebagai pembuktian atas ancamannya, Wenda bersama pasukan OPM-nya mulai mencari korban dari kalangan sipil.

Sebagai pembuktian atas ancamannya, Wenda bersama pasukan OPM-nya mulai mencari korban dari kalangan sipil.

seorang tukang ojek bernama Yanmar tewas ditembak dan dibacok oleh kelompok pimpinan Puron Wenda beberapa tahun lalu.

Bahkan aparat gabungan yang hendak mengevakuasi korban pun diserang secara membabi buta.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved