MotoGP
Banyak Orang Tertarik Balap Motor, Begini Pengakuan Valentino Rossi
Di usia yang tak muda lagi, 43 tahun, mantan pembalap MotoGP, Valentino Rossi, masih betah berada di lintasan balap.
"Hal serupa dicapai di Italia oleh Alberto Tomba dalam bermain ski. Saya menganggap antusiasme ini sebagai pencapaian terbesar dalam karier saya jika kita mengabaikan hasilnya," ucap Rossi.
"Jujur, saya tidak punya penjelasan mengapa saya mencapai popularitas setinggi itu.
Saya jelas menawarkan banyak orang hiburan yang bagus pada balapan Minggu. Banyak orang telah menemukan kesenangan dan kegembiraan di dalamnya."
Hal itu menurut Rossi, membuat penonton menikmati balapan selama 1-2 jam tanpa beban.
"Mereka tidak perlu memikirkan aspek stres dalam kehidupan mereka selama waktu itu.
Baca juga: Bali United Tampil Full Team,Persita Tangerang Malah Terancam Kehilangan 3 Pemain Penting vsTridatu
Mereka bisa mengalihkan perhatian mereka dan menikmati balapan saya. Saya pikir itu sebabnya saya menjadi semacam legenda," aku Rossi.
Dukungan satu kali dari para penggemar juga tidak runtuh ketika Rossi tidak memenangkan gelar Kejuaraan Dunia setelah 2009 dan setelah GP Belanda di Assen pada akhir Juni 2017 tidak ada lagi kemenangan Rossi pada balapan Grand Prix (GP).
"Banyak fans yang kemudian muncul untuk menemui saya, keluar masuk paddock. Beberapa menangis bahagia," kata Rossi.
"Itu selalu membuat saya takjub. Lalu saya berkata, 'Mengapa kamu menangis?
Tolong jangan menangis!' Peristiwa ini selalu memicu emosi terbesar dalam diri saya. Anda mendorong saya."
Pemenang GP 115 kali itu kini juga telah menjalankan tim MotoGP VR46 dengan pembalapnya Luca Marini dan Marco Bezzecchi bersama Ducati selama tiga tahun bersama sebuah perusahaan yang telah menjadi bagian dari Audi Group sejak 2012.
Pemegang sembilan gelar juara dunia
Sosok Rossi cukup lama mewarnai aksi balap MotoGP. Ia juga cukup lama memegang posisi puncak juara MotoGP.
Dilansir Bangkapos.com dari Kompas.com, sebagai pebalap MotoGP, nama Rossi memang begitu besar hingga setiap pemberitaan terkait masa depannya menjadi buah bibir pencinta balap tunggangan kuda besi.
Bukan tanpa alasan, dia merupakan pemegang sembilan gelar juara dunia. Tujuh di antaranya ia raih di kelas bergengsi MotoGP.