Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 16 Januari 2022: Mengundang Tuhan dalam Setiap Peristiwa Hidup

Allah mengaruniakan beragam karunia, pelayanan dan perbuatan ajaib yang menakjubkan dalam hidup setiap manusia menurut kehendak-Nya.

Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE
RD. Florens Maxi Un Bria 

Renungan Harian Katolik, Minggu 16 Januari 2022: Mengundang Tuhan dalam Setiap Peristiwa Hidup (Yoh 2 :1-11)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Allah mengaruniakan beragam karunia, pelayanan dan perbuatan ajaib yang menakjubkan dalam hidup setiap manusia menurut kehendak-Nya.

Rasul Paulus mengatakan, “Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh, dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan.

Ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” ( I Kor 12 :4-6 ).

Keanekaragaman karunia, pelayanan dan perbuatan ajaib berasal dari satu Roh, satu Tuhan dan satu Allah yang diperuntukkan bagi kepentingan bersama.

Dengan demikian, semua yang kita miliki saat ini merupakan karunia dan penyelenggaraan Ilahi atas hidup yang pantas disyukuri, dirawat, digandakan serta didedikasikan bagi kebaikan banyak orang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Januari 2022: Perjumpaan yang Membawa Sukacita

Setiap karunia, talenta dan pelayanan dikatakan bermakna karena selalu berdimensi sosial.

Narasi tentang mukjizat Yesus mengubah air menjadi anggur pada Pesta Perkawinan di Kana merupakan anugerah istimewa bagi setiap keluarga dan tuan pesta yang mengundang Yesus sebagai tamu istimewa dalam setiap momentum perayaan hidup.

Kehadiran Tuhan dalam pesta perkawinan di Kana dan setiap pristiwa hidup manusia, menghadirkan mujizat yang mengagumkan. Air berubah menjadi anggur terbaik.

Kemurungan dan kegelisahan menjadi kegembiraan dan harapan.

Bahkan di dalam dan bersama Tuhan, setiap masalah dan keterbatasan hidup dapat menjadi berkat dan solusi untuk berubah, bertumbuh dan berkembang dalam hidup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 14 Januari 2022: Suara Sang Kekasih

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga membuka hati untuk mengundang dan melibatkan Tuhan dalam setiap pristiwa hidup?

Perkawinan di Kana merupakan perayaan manusiawi yang berdimensi sosial.

Keberlangsungan perayaan ikut dihadiri banyak orang.

Ada tuan pesta yang mengundang dan tamu yang diundang.

Ada resepsi bersama dengan minuman anggur sebagai simbol kemeriahan dan kegembiraan sebuah pesta.

Kenyataan tuan pesta kehabisan anggur untuk melayani para tamu yang hadir dapat mengurangi kemeriahan dan makna pesta tersebut.

Namun masalah kehabisan anggur pada pesta telah membuka kesadaran baru.

Bahwasannya tidak ada yang sempurna di kolong langit. Juga kemeriahan manusiawi dengan sekejap dapat berubah menjadi hal yang menggalaukan.

Apapun yang manusia kerjakan dan siapkan selalu memiliki keterbatasan. Manusia tidak dapat hidup dan bekerja sendirian.

Ia membutuhkan Tuhan dan sesama. Dalam spirit berjalan bersama dengan Tuhan dan sesama, terdapat pertolongan, solusi dan keajaiban hidup.

Itulah antara lain menyikapi masalah kehabisan anggur. Bunda Maria yang peka segera memoderasi para murid dan pelayan untuk meminta sesuatu kepada Tuhan.

Meskipun Yesus mengatakan saat-Ku belum tiba, namun Bunda Maria percaya akan kemurahan hati Allah sehingga ia menasihati para pelayan untuk mengikuti saja apa yang dikatakan Yesus.

Kesediaan para pelayan pesta untuk mendengarkan nasihat Bunda Maria dan mengikuti Sabda Tuhan mengisi setiap tempayan penuh dengan air telah menghadirkan mukjizat yang mengagumkan.

Air berubah menjadi anggur terbaik dan termanis dalam pesta perkawinan di Kana.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 10 Januari 2022: Menjadi Penjala Manusia

Allah hadir dan menemani ziarah hidup manusia. Ia selalu bertindak pada waktu dan kesempatan yang tepat untuk menolong dan menyelamatkan manusia.

Kepekaan dan keterbukaan hati untuk berdialog serta mempercayakan hidup kepada-Nya selalu dapat menghadirkan mukjizat-mukjizat terindah dalam hidup.

Allah siap sedia mengubah dan menggandakan setiap potensi yang kita miliki menjadi berkat dan sukacita banyak orang, asalkan saja kita pun terbuka mengundang Tuhan dan melibatkan-Nya dalam setiap pristiwa hidup. Salve. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 16 Desember 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Yesaya 62:1-5

"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."

Oleh karena Sion, aku tidak dapat berdiam diri. Dan oleh karena Yerusalem, aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh.

Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu.

Orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri.

Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu.

Engkau tidak akan disebut lagi “Yang-Ditinggalkan- Suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “Yang-Sunyi”.

Tetapi engkau akan dinamai “Yang-Berkenan-Kepada-Tuhan” dan negerimu akan disebut “Yang Bersuami”, sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.

Sebab seperti seorang jejaka menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu.

Dan seperti seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atas engkau.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2a.2b-3.7-10ac

Refrein:. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
Kabarkanlah dari hari kehari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa di antara segala suku.

2. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

3. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Bacaan Kedua: 1 Korintus 12:4-11

"Roh yang satu dan sama memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya."

Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan.

Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

Kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.

Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.

Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-maram roh.

Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: 2 Tesalonika 2:14

Refrein: Alleluya, alleluya, alleluya.

Allah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Bacaan Injil: Yohanes 2:1-11

"Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya."

Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur!”

Kata Yesus kepada ibu-Nya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belumtiba.”

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, “Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!”

Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!”

Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!”

Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu, - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Yesus telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved