Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 10 Januari 2022: Menjadi Penjala Manusia
Itulah sebabnya para orangtua memberikan nama terbaik kepada anak-anaknya sesuai dengan orientasi nilai budaya dan spiritual yang dimiliki.
Renungan Harian Katolik Senin 10 Januari 2022: Menjadi Penjala Manusia (Markus 1 : 14-20)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Nome est Omen; Nama menunjukkan karakter. Setiap nama memiliki makna dan harapan di baliknya.
Itulah sebabnya para orangtua memberikan nama terbaik kepada anak-anaknya sesuai dengan orientasi nilai budaya dan spiritual yang dimiliki.
Setelah Yesus dibaptis Yohanes Pemandi di sungai Yordan, Yesus mulai berkeliling ke Galilea dan tampil mewartakan Injil Allah.
Dia memilih para murid dengan beragam latar belakang untuk menjadi pengikut-Nya. Semangat tim, bersekutu dan keberagaman sejak semula telah menjadi bagian utuh dari proses menjadi murid Kristus.
Para penjala Ikan diajak Yesus menjadi penjala manusia.
“Mari ikutlah Aku dan kalian akan Kujadikan penjala manusia” (Markus 1 : 17).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 9 Januari 2022: Kelahiran Kembali dalam Roh Kudus
Untuk menjadi penjala manusia Yesus terlibat membentuk karakter mereka. Para penjala ikan meninggalkan perahu dan keluarga lalu mengikuti Yesus.
Kesediaan untuk mendengarkan ajakan Yesus dan mengikuti-Nya karena percaya, ikut menentukan proses penempaan berlanjut sebagai seorang murid.
Pointnya adalah mendengarkan, mengikuti dan percaya kepada Tuhan karena di dalam Dia ada Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Persoalannya, seberapa jauh manusia terbuka untuk mendengarkan ajakan Tuhan?
Ajakan untuk menjadi penjala manusia yang ditawarkan Yesus juga berkaitan dengan praktik hospitalitas, penerimaan, penghargaan, pengakuan dan perlakuan terhadap sesama manusia sebagai citra Allah dalam terang Hukum Cinta Kasih; mengasihi Allah dan sesama.
Tuhan berinisiatif mengajak para murid menjadi penjala manusia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 Januari 2022: Mata Semua Orang Tertuju Kepada-Nya
Dia turut serta membentuk diri para murid dengan membuka hati dan pikiran mereka agar percaya dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang Injil; Kabar Gembira dan Nilai-Nilai Kerajaan Allah.