Pilpres 2024

Hasil Survei Capres 9-21 Desember 2021, Duet Prabowo-Ganjar Lebih Diterima daripada Prabowo-Anies

Sampai saat ini, survei calon presiden di Indonesia terus dilakukan. Kabar terbaru, survei itu digelar selama 2 minggu pada pertengahan Desember 2021.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kolase: Prabowo subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo 

POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini, survei calon presiden di Indonesia terus dilakukan. Kabar terbaru, survei itu dilaksanakan selama dua minggu pada pertengahan Desember 2021.

Dalam survei tersebut, tiga nama bersaing ketat, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dari survei itu, nama Prabowo Subianto masih mengungguli dua calon lainnya, dengan bertengger di posisi teratas.

Sementara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saling bersaing ketat.

Hasil survei itu disodorkan oleh lembaga survei Jaringan Survei Publik Indonesia (JSPI).

"Survei ini diselenggarakan 9-21 Desember 2021 di 34 Provinsi dengan melibatkan 1.520 responden."

Para responden mnasuk dalam kategori pemilik hak suara (the real voter) berusia 17 tahuh ke atas atau sudah menikah."

Hal ini diungkapkan Yuyun Andriani, Manajer Riset JSPI dalam paparannya, Kamis 13 Januari 2022.

Survei itu juga, katanya, dilakukan melalui tatap muka langsung dengan menggunakan metodologi multistage random sampling yang memiliki margin of error (MoE) 2,5 persen.

Baca juga: Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto Pesan Tingkatkan Rasa Nasionalisme

Sementara itu, untuk latar belakang pemilih, diketahui mayoritas adalah tamatan SMA atau sederajat dengan pekerjaan petani, pedagang, peternak dan kalangan buruh.

Sedangkan latar belakang religiusitas mayoritas beragama Islam dan dari etnis Jawa.

"Dalam survei itu ada beberapa kategori yang diangkat untuk dijadikan bahan analisa dan kajian ilmiah. Ada elektabilitas, likeabilitas, popularitas dan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan yang berjalan saat ini," jelas Yuyun.

Pertama, untuk mengukur tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan yang berjalan di bawah kepemimpin Presiden Joko Widodo dan jajaran Kabinet Indonesia Maju khususnya di sepanjang tahun 2021, mayoritas masyarakat merasa puas dengan perolehan persentase 60,3 persen.

Sementara yang merasa sangat puasa sebesar 10,4 persen, dan yang merasa biasa saja sebanyak 20,1 persen.

Pun demikian, ada fakta yang cukup menarik.

Anies Baswedan
Anies Baswedan (Kompas.com)

Meskipun mayoritas masyarakat merasa puas dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo, akan tetapi mereka juga sepakat ketika ada kocok ulang kembali posisi para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Mereka yang setuju ada reshuffle di 2022 sebesar 53,7 persen, yang sangat setuju sebesar 4,5 persen dan yang abstain sebesar 18,4 persen.

"Secara simultan upaya pengendalian situasi nasional di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 juga tersampaikan oleh masyarakat. Di mana mereka sangat ingin pencapaian utama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf adalah tuntasnya Covid-19 karena berdampak kurang baik terhadap siklus kehidupan saat ini," katanya.

Mereka yang ingin pemerintah fokus penuntasan pandemi Covid-19 di tahun 2022 ini ada sebanyak 25,1 persen.

Kemudian yang ingin agar sektor ketersediaan lapangan kerja diakomodir oleh pemerintah ada sebanyak 15,2 persen, yang ingin agar korupsi dan pungli hilang di muka bumi nusantara sebanyak 10,7 persen, dan yang ingin agar pelayanan kesehatan bisa lebih baik di 2022 ada sebanyak 9,9 persen.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024, Ganjar Pranowo Teratas Diikuti Prabowo Subianto & Anies Baswedan

"Selanjutnya, mereka yang ingin adanya alokasi bantuan sosial (bansos) lagi sebesar 8,7 persen, kemudian yang ingin toleransi beragama lebih baik lagi sebanyak 6,6 persen, yang ingin penegakan hukum lebih baik lagi sebesar 6,2 persen," jelas Yuyun

Serta yang kebebasan berpendapat bisa menjadi fokus perbaikan pemerintah di 2022 ada sebanyak 5,5 persen.

Sehingga diambil kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat ingin pemerintah fokus pada penuntasan pandemi Covid-19 dan pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya kepada masyarakat.

"Dari sisi pelaksanaan Pemilu 2024, sebenarnya seberapa besar sih masyarakat tahu. Dan hasilnya, mereka yang tahu jika Pemilu 2024 diselenggarakan untuk Pilpres dan Pileg sebesar 34,2 persen, kemudian yang tidak bisa menyebutkan tahunnya sebesar 40,4 persen," kata Yuyun.

Lalu berapa persentase para responden yang dilibatkan dalam survei ini akan menyalurkan hak suaranya.

Mereka yang akan ikut nyoblos di pemilu 2024 sebesar 49,3 persen, mereka yang ikut asalkan tercatat sebagai pemilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebesar 27,6 persen, dan mereka yang tidak akan ikut menyalurkan hak suaranya sebesar 18,9 persen.

Publik juga tengah dihebohkan dengan wacana tentang perpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo hingga 2027 mendatang.

"Salah satu alasannya adalah agar pemerintah fokus penuntasan pandemi Covid-19 ketimbang sibuk mengurus pemilu. JSPI juga memotret pendapat publik terkait dengan hal itu. Dimana hasilnya, 60,2 persen mereka tidak setuju, kemudian yang setuju sebesar 10,4 persen dan yang memilih netral dan menyerahkan keputusannya kepada para penyelenggara negara sebesar 20,6 persen," jelasnya.

Baca juga: Termasuk Prabowo Subianto, Inilah 5 Menteri Jokowi Paling Kaya, Hartanya Triliunan Loh

ZIARAH BERSAMA -Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Ziarah Kiyai bersama di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021)
ZIARAH BERSAMA -Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Ziarah Kiyai bersama di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021) (ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM)

Presidential Threshold (PT) juga menjadi polemik nasional saat ini. Dimana banyak kalangan yang menggugat ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden dengan batasan 20 persen berdasarkan hasil Pemilu 2019, atau sebanyak 25 persen suara dari partai politik yang mengusung.

Mereka yang menggugat ingin agar PT 20 persen dihapuskan atau diubah menjadi 0 persen. Dan JSPI juga memotret pendapat publik terhadap hal itu.

"Ada dua pertanyaan yang diutarakan, yakni apakah mereka setuju dan apakah mereka yakin penghapusan PT 20 persen akan membuat kehidupan berbangsa dan bernegara lebih baik lagi. Hasilnya, mereka yang setuju PT 20 persen sebesar 10,5 persen, sementara yang tidak setuju sebanyak 51,1 persen dan yang ragu-ragu sebesar 17,9 persen," katanya.

Kemudian bagi yang yakin PT 0 persen akan membuat kehidupan mereka lebih baik sebesar 50 persen, yang tidak yakin 14,7 persen dan yang ragu-ragu sebesar 13,7 persen.

Selanjutnya, JSPI mengukur seberapa terkenalkan para tokoh publik yang masuk radar sebagai bakal calon Presiden Republik Indonesia di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Gelar Rakerda, DPD Gerindra Banten Usung Kemenangan 2024, Sepakat Usulkan Prabowo Jadi Capres

Ternyata publik lebih kenal dengan sosok Menteri Pertahana sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto sebesar 91,1 persen, kemudian disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Memparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 81,1 persen, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 73,4 persen.

Kemudian Gubernur Jawa Barat Mohammad Ridwan Kamil sebesar 70,2 persen, selanjutnya ada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimuriti Yudhoyono (AHY) sebesar 70 persen. Lalu ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 68,8 persen, disusul oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 68,6 persen.

Selanjutnya ada nama Ketua DPR RI yakni Puan Maharani sebesar 66,8 persen, kemudian Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD 66,6 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 64,5 persen.

Baca juga: Figur Ini Dibenci Timor Leste & PBB Tetapi Disanjung Publik Indonesia, Begini Kata Prabowo Subianto

"Selanjutnya disusul lagi oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 63,3 persen, lalu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 63,1 persen, lalu ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar 63 persen," katanya.

Lalu ada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko 60,7 persen, kemudian disusul Ketua Umum DPP PKB yang juga wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar sebesar 55,9 persen.

Disusul lagi oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh sebesar 55,5 persen, kemudian Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sebesar 50,3 persen, Dewan Syuro DPP PKS Habib Salim Segaf Jufri sebesar 50 persen, kemudian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebesar 49,1 persen, dan terakhir adalah ekonom senior Rizal Ramli sebesar 48,7 persen.

"Setelah mengukur seberapa besar tingkat popularitas para tokoh publik tersebut, kemudian pertanyaan bergeser ke variabel likeability. Sebesar besar publik menyukai para tokoh yang namanya disodorkan," jelasnya.

Posisi tertinggi masih ditempati Menteri Pertananan sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto sebesar 70,4 persen, kemudian disusul oleh Anies Rasyid Baswedan sebesar 70 persen.

Lalu Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 68,7 persen, Ridwan Kamil 68,1 persen, selanjutnya ada Airlangga Hartarto 64,7 persen dan disusul oleh Ganjar Pranowo sebesar 62,2 persen.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjalan bersama seusai rapat terbatas bersama sejumlah menteri di ruang fasilitas produksi divisi Kapal Selam PT PAL di Surabaya, 27 Januari 2020.
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjalan bersama seusai rapat terbatas bersama sejumlah menteri di ruang fasilitas produksi divisi Kapal Selam PT PAL di Surabaya, 27 Januari 2020. (KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

Selanjutnya, ada variabel yang perlu diperhatikan yakni tingkat keyakinan publik terhadap para tokoh yang disodorkan namanya itu akan membawa kebaikan bagi bangsa dan negara, nomor satu masih diduduki oleh Prabowo Subianto sebesar 60,7 persen, kemudian ada Anies Rasyid Baswedan sebesar 60,1 persen, Ridwan Kamil 59,4 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 58,7 persen.

Selanjutnya mengkur tingkat elektabilitas. Seberapa besar potensi publik akan memilih nama-nama tokoh tersebut jika maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Mayoritas mereka memilih Prabowo Subianto dengan persentase 24,5 persen, kemudian ada nama Ganjar Pranowo sebesar 13,9 persen, lalu Anies Baswedan sebesar 13,4 persen.

Baca juga: Sibuk Sapa Warga Sampai Jatuh ke Got, Anies Baswedan Bilang Begini: Sakitnya Tak Lama Tapi Malunya

Disusul Ridwan Kamil sebesar 9,1 persen, kemudian Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 8,5 persen, dan AHY sebesar 6,7 persen.

"Masih soal elektabilitas, ada opsi yang disodorkan oleh JSPI dalam survei ini. Yakni simulasi 6 (enam) calon, yakni Prabowo, Ganjar, Anies, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Airlangga. Sebesar besar potensi publik akan memilih mereka jika maju dalam Pilpres 2024. Posisi tertinggi masih Prabowo sebesar 28,5 persen, kemudian Ganjar sebesar 15,1 persen, Anies 13,9 persen, Ridwan Kamil 13,2 persen, Sandiaga Uno 9,8 persen dan Airlangga 9,6 persen," jelasnya.

Lalu bagaimana jika simulasinya diturunkan menjadi tiga calon, yakni Prabowo, Ganjar dan Anies. Posisi tertinggi masih Prabowo Subianto sebesar 38,5 persen, Ganjar 20,8 persen dan Anies 17,9 persen.

Terakhir, JSPI juga mengukur simulasi pasangan calon dari para tokoh yang ada. Ada tiga pasangan calon dan dua pasangan calon. Dapat ditemukan data antara lain ;

Tiga Pasangan Calon

Simulasi I
1. Prabowo - Puan : 38,3 persen
2. Anies - Sandi : 18,4 persen
3. Airlangga - Ganjar : 17,8 persen

Simulasi II
1. Prabowo - Ganjar : 39,7 persen
2. Airlangga - Anies : 21,8 persen
3. Sandi - AHY : 16,9 persen

Baca juga: Demi Menangkan Pilpres 2024 Anies Baswedan Diramalkan Pakai Cara Lama Saat Gulingkan Ahok Tahun 2017

Simulasi III
1. Prabowo - Anies : 37,8 persen
2. Ganjar - Erick : 20,3 persen
3. Airlangga - Muhaimin : 14,3 persen

Simulasi IV
1. Prabowo - Sandi : 30,3 persen
2. Anies - Ganjar : 24,1 persen
3. Airlangga - Erick : 18,9 persen

Dua Pasangan Calon

Simulasi I
1. Prabowo - Ganjar : 42,5 persen
2. Airlangga - Anies : 30,5 persen

Simulasi II
1. Prabowo - Puan : 38,3 persen
2. Ganjar - Airlangga : 26,7 persen

Simulasi III
1. Prabowo - Anies : 42,2 persen
2. Ganjar - Airlangga : 26,7 persen

Simulasi IV
1. Prabowo Erick : 38,8 persen
2. Ganjar - Sandi : 22,1 persen

Untuk 3 pasangan calon menunjukkan bahwa bila Prabowo sebagai capres dalam semua varian selalu mendapat elektabilitas tertinggi.

Baca juga: Jokowi Tinggal 3 Tahun, Denny Siregar Sebut Ganjar Pranowo Lalu Singgung Puan Maharani, Maksudnya?

Dari itu semua pasangan Prabowo-Ganjar yang tertinggi terpaut tipis dengan Prabowo-Anies.

Dalam simulasi 2 pasangan untuk semua varian simulasi secara konsisten masih mengunggulkan Prabowo sebagai capres dengan cawapres nya Ganjar terpaut tipis dengan pasangan Prabowo-Anies.

"Temuan survei untuk sementara ini masih menemukan Prabowo menjadi pemuncak elektabilitas baik secara individual capres maupun dalam berpasangan dengan cawapres," kata Yuyun. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Hasil Survey Pilpres 2024: Prabowo Masih Paling Tinggi, Disusul Ganjar dan Anies yang Bersaing Ketat

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved