Kisah Sukses Pengusaha Rental Edo Rinaldy Pii
semuanya berantakan mulai dari keluarga, bisnis, pelan - pelan mulai berantakan. 2018 pertengahan tahun itu ditangkap
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengusaha Rental sukses di Kota Kupang, Edo Rinaldy Pii membagikan kisah suksesnya dalam Pos Kupang Podcast, Selasa 11 Januari 2022.
Podcast bertema "Sukses berawal dari tantangan bukan dari zona nyaman" ini dipandu oleh Host jurnalis Pos Kupang, Any Toda.
Berikut wawancara eksklusif Pos Kupang bersama Edo Rinaldy Pii.
Ani : Sejak kapan Edo Rental itu ada?
Edo : Edo Rental itu ada sekitar akhir tahun 2011. Awal mulanya dibangun karena sudah bosan dengan kepenatan pekerjaan sehari - hari. Awal mulanya kan, dulu di bank.
Ani : Dari perbankan sampai ada Edo Rental ini gimana kak?
Edo : Awal mula Edo Rental berdiri itu, dulunya kan beta kerja. Sebelum kerja merantau dulu ke Malang.
Waktu pulang dari Malang sekitar tahun 2009 melamar di SMS Finance di Oebobo, kerja belum sampai dua bulan waktu itu dengar bank Pundi buka di Kupang lamar di situ.
Seminggu dipanggil, interview, diterima. Waktu diterima, esoknya langsung masuk.
Waktu kerja itu sebagai marketing, Tim kredit. Sampai akhir 2010 itu beta juara marketing se-Indonesia di perbankan.
Belajar secara otodidak. Waktu itu kebetulan nasabah beta itu pemilik toko roti Borneo namanya Koh Alex. Saya sering berbincang sama beliau di toko rotinya.
Koh Alex bilang, Edo mending buka usaha daripada lu kerja terus sama orang, sama bank, sama finance, mending buka usaha karena beta lihat lu tu cocok jadi pengusaha.
Waktu itu beta son mau ambil keputusan terburu - buru karena beta pegawai tetap di Bank Pundi. Akhir tahun 2011 pilih untuk resign, sonde sempat langsung bangun rental. Waktu itu bangun usaha ayam potong.
Any : Kak Edo berani ambil keputusan untuk resign. Sebenarnya itu berjudi sonde sih?
Edo : Kalau dibilang berjudi ya berjudi.
Any : Berarti kak Edo tidak langsung bangun rental kan?
Edo : Tidak. Waktu itu ayam pedaging bangunnya di kawasan Jalur 40 daerah Sikumana. Kebetulan waktu berhenti dari Bank Pundi kan punya modal dikit, mau usaha apa bingung ya sudah ayam potong aja jadi sewa tanah, dibuat kandang terus diisi ayam potong. Belum sampai tiga empat bulan sudah bangkrut.
Soalnya sonde biasa pelihara ayam, orang Kupang bilang. Makanya coba - coba.
Any : Dari perbankan, pengusaha ayam pedaging, jadi sopir rental. Itu kan datang ke hotel, belum tahu regulasi dan sebagainya, dapat berapa per hari, per bulan, modal nekat saja daftar?
Edo : Iya daftar. Waktu itu kan beta sudah berkeluarga juga. Waktu tiap malam ngetem di hotel kan pulang pagi. Nah dimarahin sama isteri karena pulang pagi terus.
Jadi waktu itu dimarahin sama isteri, kalau nggak kerja gimana? Kan harus kerja mau pulang pagi kek pulang kapan kan harus cari duit.
Waktu itu kan mobil juga masih kredit, kalau sonde salah tiga juta lima ratus per bulan.
Targetnya dapat 250 ribu per hari. Kadang 150 kadang sonde dapat sama sekali makanya harus ngetem 1 x 24 jam di Swissbell waktu itu.
Karena bertengkar terus (dengan isteri), oke mobil ini lepas kunci aja kayak di Jawa. Di Kupang belum ada yang lepas kunci waktu itu.
Ada rental tapi di tempat penginapan atau di hotel - hotel di Kupang. Jadi beta berpikir kalau harus rental gini lepas kunci ntar kalau hilang gimana?
Any : Bagaimana kak Edo meyakinkan teman - teman bahwa ini bisnis bagus ni prospek ke depan sehingga teman - teman naruh mobil di situ, percaya dan berjalan sampai sekarang?
Edo : Pada dasarnya sistem kerja rental mobil ini intinya kepercayaan sesama pemilik mobil, sesama Konsumen, harus sistem saling percaya. Kalau tidak ada sistem percaya tidak akan pernah jalan bisnis ini. Intinya di situ.
Any : Beta pengen tahu nih jenis - jenis mobil apa yang ada di Edo Rental?
Edo : Kalau yang ada di Edo Rental mulai dari mobil Alphard. Kalau Alphard biasanya sudah include sama BBM dan drivernya. Biasanya tiga juta setengah per hari, area Kota Kupang saja.
Any : Setelah Alphard apa lagi?
Edo : Ada Fortuner yang baru, yang lama juga ada, harganya variatif sih yang lama dan baru kayak mobil Fortuner Verzet itu satu juta setengah itu area dalam Kota Kupang.
Kalau luar kota tergantung mau ke Soe, Kefa, Atambua, harganya berbeda. Terus dari Fortuner ada Innova Reborn yang terbaru sama Innova itu per harinya empat ratus. Itu driver sendiri, lepas kunci.
Any : Ada berapa mobil ?
Edo : Kalau di Edo Rental kurang lebih 60an mobil. Dulu lebih banyak. Dulu 180, tahun 2017. Cuma karena sekarang anak - anak banyak yang sudah berdiri sendiri.
Dari rental Kota Kupang yang sistem grup sama kayak yang beta punya sekarang di Kupang ada sekitar 15 sampai 20 rental. Itu semuanya berasal dari beta.
Any : Berarti kak pioneer dong?
Edo : Bisa dibilang begitu.
Any : Seumur hidup kak Edo dari kecil hingga sekarang, pernah tidak kak Edo merasakan down sedownnya?
Edo : Dalam hidup, banyak sekali. Mulai dari urusan pribadi, urusan rumah tangga, sampai urusan bisnis, banyak sekali titik terendah yang beta alami.
Any : Kalau kehidupan pribadi, titik terendah apa yang kak alami?
Edo : Awal tahun 2017 waktu itu bisnis rentak mobil beta sedang di puncaknya. Karena saking beta yang mau dibilang klimaksnya sukses, kalau mau jujur dari dulu kita hidupnya pas pasan.
Waktu 2017 itu anak - anak muda yang berusaha dari nol yang bisa mengumpulkan uang miliaran itu, termasuk saya waktu itu. Karena saking uang banyak waktu itu bingung mau buat apa akhirnya terjerumus ke dunia yang hitam. Kalau boleh jujur beta terjerumus di dunia narkotika.
Sebelumnya sudah pernah pakai di Jawa tapi waktu 2017 itu karena sudah pegang uang jadi terjerumus lebih dalam. Sehari itu kalau nggak pakai narkoba nggak bisa. Lebih baik tidak makan daripada tidak pakai shabu waktu itu.
Jadi karena ketergantungan sama shabu, semuanya berantakan mulai dari keluarga, bisnis, pelan - pelan mulai berantakan. 2018 pertengahan tahun itu ditangkap. Waktu itu kasusnya bukan kasus narkoba.
Sempat masuk enam puluh hari di rumah tahanan polres Kupang Kota dan waktu itu sampai sidang tapi kasus KDRT.
Setelah enam bulan tidak pakai lagi, akhirnya pakai ulang karena tuntutan pekerjaan. Ditangkap lagi, ditahan selama tiga hari, waktu keluar itu isteri benar - benar murka.
Tahun 2019 mulai pulang ke rumah, hampir tiap hari cekcok sampai 2019 akhir akhirnya cerai. Disitu lah titik terendah yang pernah beta alami.
Waktu cerai itu, uang juga habis karena narkoba dan segala macam, ditinggalkan keluarga, itu titik terendah yang pertama beta rasa. Tapi gimana ya salahnya kita bukan salah orang lain.
Tidak pernah menyalahkan orang lain, tidak pernah menyalahkan mantan isteri. Mulai tahun 2019 itu anak - anak mulai keluar.
Dulu anak - anak yang ikut do Rental Edo itu 80an hampir 100. 2019 akhir mereka keluar itu hampir 60an orang.
Any : Luar biasa sekali ketika kak Edo dikala jatuh - sejatuhnya tapi mau bangkit sehingga bisa menjadi seorang pengusaha sukses seperti saat ini.
Edo : Kalau sekarang definisi suksesnya bukan kayak dulu lagi. Dulu definisi suksesnya duit. Definisi beta sekarang itu memanusiakan manusia.(*)