Kisah Sukses Pengusaha Rental Edo Rinaldy Pii 

semuanya berantakan mulai dari keluarga, bisnis, pelan - pelan mulai berantakan. 2018 pertengahan tahun itu ditangkap

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/MICHAELLA UZURAZI
Edo Rinaldy Pii membagikan kisah suksesnya dalam Pos Kupang Podcast, Selasa 11 Januari 2022. 

Any : Setelah Alphard apa lagi? 

Edo : Ada Fortuner yang baru, yang lama juga ada, harganya variatif sih yang lama dan baru kayak mobil Fortuner Verzet itu satu juta setengah itu area dalam Kota Kupang.

Kalau luar kota tergantung mau ke Soe, Kefa, Atambua, harganya berbeda. Terus dari Fortuner ada Innova Reborn yang terbaru sama Innova itu per harinya empat ratus. Itu driver sendiri, lepas kunci. 

Any : Ada berapa mobil ?

Edo : Kalau di Edo Rental kurang lebih 60an mobil. Dulu lebih banyak. Dulu 180, tahun 2017. Cuma karena sekarang anak - anak banyak yang sudah berdiri sendiri.

Dari rental Kota Kupang yang sistem grup sama kayak yang beta punya sekarang di Kupang ada sekitar 15 sampai 20 rental. Itu semuanya berasal dari beta.

Any : Berarti kak pioneer dong?

Edo : Bisa dibilang begitu.

Any : Seumur hidup kak Edo dari kecil hingga sekarang, pernah tidak kak Edo merasakan down sedownnya? 

Edo : Dalam hidup, banyak sekali. Mulai dari urusan pribadi, urusan rumah tangga, sampai urusan bisnis, banyak sekali titik terendah yang beta alami. 

Any : Kalau kehidupan pribadi, titik terendah apa yang kak alami?

Edo : Awal tahun 2017 waktu itu bisnis rentak mobil beta sedang di puncaknya. Karena saking beta yang mau dibilang klimaksnya sukses, kalau mau jujur dari dulu kita hidupnya pas pasan.

Waktu 2017 itu anak - anak muda yang berusaha dari nol yang bisa mengumpulkan uang miliaran itu, termasuk saya waktu itu. Karena saking uang banyak waktu itu bingung mau buat apa akhirnya terjerumus ke dunia yang hitam. Kalau boleh jujur beta terjerumus di dunia narkotika.

Sebelumnya sudah pernah pakai di Jawa tapi waktu 2017 itu karena sudah pegang uang jadi terjerumus lebih dalam. Sehari itu kalau nggak pakai narkoba nggak bisa. Lebih baik tidak makan daripada tidak pakai shabu waktu itu.

Jadi karena ketergantungan sama shabu, semuanya berantakan mulai dari keluarga, bisnis, pelan - pelan mulai berantakan. 2018 pertengahan tahun itu ditangkap. Waktu itu kasusnya bukan kasus narkoba.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved