Berita Sumba Timur
Vaksin Lansia di Sumba Timur Masih Rendah, Begini Instruksi Bupati Khristofel Praing
vaksin booster bagi tenaga kesehatan (nakes) mencapai 68,21 persen atau setara 1.373 tenaga kesehatan dari total 2.013 orang.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Vaksinasi untuk orang lanjut usia atau lansia di Kabupaten Sumba Timur tergolong masih rendah.
Hingga pekan kedua Januari 2022, cakupan vaksinasi lansia untuk dosis pertama di wilayah itu baru menyasar 6.240 orang dari 21.674 sasaran atau setara 28,67 persen.
Sementara itu, vaksin lansia dosis kedua baru menyasar 2.418 orang atau setara 11,11 persen.
Baca juga: Komisi C DPRD Sumba Timur Klarifikasi Pemutusan Kontrak Kerjasama oleh RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
Angka capaian vaksin tersebut tertinggal jauh dari sasaran lain seperti tenaga kesehatan, pelayan publik hingga remaja.
Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing menyebut pihak pemerintah daerah tetap menggunakan strategi kolaborasi dengan stakeholder lainnya untuk melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat terutama para lansia.
Bupati kelahiran 1965 itu menyebut pihaknya terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dari Polres Sumba Timur dan pihak TNI dari Kodim 1601 Sumba Timur serta lembaga lain untuk melakukan serbuan vaksinasi secara massal.
Baca juga: Tidak Ada tambahan Kasus Baru, Sumba Timur Perpanjang Zona Hijau Zero Covid-19
"Strategi sekarang kita bekerjasama dengan Polri dan TNI untuk mendatangi di tempat umum untuk meningkatkan dan mempercepat cakupan vaksinasi terutama bagi para lansia," ujar Bupati Praing kepada POS-KUPANG.COM.
Bupati yang dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Birokrasi Inspiratif dalam pembangunan inklusi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tahun 2016 itu bahkan telah menginstruksikan jajarannya kepala wilayah di level bawah untuk menerapkan syarat vaksin bagi pengurusan administrasi pemerintahan.
"Kepada camat, kepala desa, lurah, kita sudah sampaikan bahwa kalau mereka belum vaksin kita minta mereka vaksin dulu baru kasih pelayanan kepada mereka," ujar alumni IPDN itu.
Baca juga: Cek Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Hari Ini di Kabupaten Sumba Timur
Bupati Praing juga mengakui seratnya vaksinasi lansia disebabkan banyaknya pertanyaan yang muncul di benak para lansia terkait vaksin tersebut.
"Ya Vaksin lansia rendah sekali karena memang orang tua banyak pertanyaan, apakah vaksin mempengaruhi umur panjang atau tidak. Tapi kita tetap memotivasi mereka, memberitahu bahwa vaksin itu upaya untuk meningkatkan umum mereka, kita tetap komitmen untuk memberikan layanan itu," ujar suami Marliati Praing Simanjuntak itu.
Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono mengaku telah menginstruksikan seluruh Bhabinkamtibmas untuk mendata seluruh lansia di wilayah masing masing untuk segera dilakukan vaksinasi. Pendataan itu dilakukan berkoordinasi dengan pemerintah wilayah setempat.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Sumba Timur Hari Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya
Mantan perwira Polda NTT itu menyebut, pihaknya akan menggerakan vaksinasi door to door yang langsung menyasar para lansia sesuai domisili.
"Jadi kita sudah mulai data lansia by name by address supaya bisa kita intervensi melalui vaksin si door to door Presisi," tegas Kapolres Handrio saat diwawancara.
Perwira dengan dua melati di pundak itu menyebut, capaian vaksinasi lansia dan remaja di daerah juga menjadi indikator penurunan level PPKM.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Sumba Timur Hari Ini, Cek Jadwal dan Lokasinya
"Meskipun rata rata vaksinasi sudah di angka 70an persen tapi tetap saja dipengaruhi oleh vaksinasi lansia dan remaja. Hal ini juga menjadi standar untuk melakukan vaksinasi anak," ujar Kapolres Handrio.
Karena itu, selain melakukan vaksinasi, pihaknya juga terus berupaya melakukan sosialisasi terkait vaksin agar tidak menimbulkan misinformasi dan mispersepsi di tengah masyarakat.
Sementara itu, kebijakan pelayanan administrasi kependudukan dan pemerintahan dengan syarat vaksin juga telah ditetapkan di Kantor Kelurahan Hambala Kecamatan Kota Waingapu.
Baca juga: 209 Sampel Negatif, Sumba Timur Perpanjang Zona Hijau Zero Covid-19
Lurah Hambala, Adnan Daeng Mada mengatakan pihaknya telah menerapkan kebijakan pengurusan administrasi dengan syarat vaksin minimal dosis pertama. Hal tersebut dilakukan agar mendapat kepastian vaksinasi warga di wilayahnya.
"Kita sudah terapkan kebijakan syarat kartu vaksin untuk pengurusan surat atau pelayanan di kelurahan hingga RT. Kita berharap hal ini bisa mempercepat seluruh masyarakat mengakses vaksin," ujar Adnan saat diwawancara.
Ia bahkan mengaku, lebih dari 70 persen warganya telah mendapat vaksin minimal dosis pertama.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Dinas Kesehatan Sumba Timur, capaian vaksinasi dosis pertama hingga Selasa 11 Januari 2022 di kabupaten terbesar di Pulau Sumba itu telah menyentuh angka 75,51 persen atau sebanyak 131,478 dari total sasaran 174.123 sasaran.
Sementara, vaksin dosis kedua mencapai 40,59 persen atau sebanyak 70.673 warga.
Sedang, untuk vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster bagi tenaga kesehatan (nakes) mencapai 68,21 persen atau setara 1.373 tenaga kesehatan dari total 2.013 orang.
Prosentase tertinggi vaksin dosis pertama berdasarkan sasaran yakni nakes dengan prosentase 109,99 persen atau setara 2.214 nakes dari total 2.013 sasaran.
Selain itu, progres vaksin untuk pelayan publik juga telah mencapai angka 86,23 persen atau setara 16.547 dari total 19.189 sasaran pelayanan publik.
Selain itu vaksin dosis pertama untuk remaja mencapai 117,05 persen atau setara 29.432 remaja dari total 25.145 sasaran. (*)