Berita Kota Kupang
Kisah Sukses Edo Rinaldy Pii
Si Edo Rinaldy Pii, anak muda NTT yang memulai usaha dibidang rental mobil sejak tahun 2011
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Edo Rinaldy Pii, anak muda NTT yang memulai usaha dibidang rental mobil sejak tahun 2011.
"Awal mula dibangun karena bosan dengan kepenatan pekerjaan sehari - hari," ungkap Edo dalam Pos Kupang Podcast, Selasa, 11/01/2022.
Sebelumnya, Edo bekerja sebagai tenaga marketing pada sebuah bank swasta di Kota Kupang dan cukup berprestasi. Dia bahkan menyabet juara marketing se - Indonesia di perbankan pada tahun 2010.
Edo yang latar belakang pendidikannya berbeda harus belajar marketing secara otodidak.
Ketika bekerja sebagai tenaga marketing, salah satu nasabahnya terus mendorong Edo untuk menjadi pengusaha.
"Kebetulan nasabah saya itu pemilik toko roti Borneo, namanya Koh Alex," ungkapnya.
Baca juga: Kiprah Wanda Ponika, Pengusaha Sukses Paling Gencar Bela Veronica Tan Saat Diceraikan Ahok
"Edo mending kau usaha daripada kerja sama orang karena yang beta lihat lu tu cocok jadi pengusaha," ujar Edo menirukan Koh Alex.
Edo yang merupakan karyawan tetap kala itu tidak terburu - buru mengambil keputusan.
Setelah memutuskan resign dari bank, Edo memulai usaha ayam potong di kawasan jalur 40. Modal yang dikumpulkan selama bekerja dipakai semuanya untuk membangun usaha.
Edo mengakui, dia bahkan belum pernah memegang ayam namun ingin mencoba. "Baru seminggu matinya dua ratus," tukasnya.
Tak ayal uang hasil kerjanya selama di finance dan bank semua dipakai hampir Rp 100 jutaan.
"Jangankan kembali modal. Modal - modalnya habis," ungkapnya.
Baca juga: Elisabet R Kapa: Tenaga Kesehatan Yang Ingin Jadi Pengusaha Sukses
Tak patah arang, Edo memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang saat itu dengan membantu mengerjakan beberapa proyek. Bahkan dua buah motornya pun dijual untuk bisa mendapatkan uang.
Saat itu, salah satu teman kerjanya di bank menawarkan untuk mendaftar sebagai sopir rental di Swiss Bell hotel.
Dari pegawai tetap di bank, menjadi pengusaha ayam potong hingga sopir rental dilakoninya.
"Waktu itu saya ngetem di hotel sampai pagi terus dimarahi sama istri," ujar Edo.
Ditahun 2011, dengan Mobil yang masih dikredit, Edo menargetkan pendapatan minimal 250 ribu sehari.
"Kadang dapat 150 kadang tidak dapat sama sekali makanya harus ngetem 24 jam setiap hari," ceritanya.
Karena sering bertengkar dengan sang isteri kala itu, Edo memutuskan untuk merental mobilnya dengan sistem lepas kunci.
Tamu pertama Edo Rental adalah temannya sendiri Jerry Billi.
Dengan mobil yang hanya satu, setiap hari Edo menerima telepon pelanggan bisa 10 sampai 15 orang untuk rental mobil. Dia akhirnya mengajak temannya untuk menitipkan mobilnya untuk dirental.
Meskipun awalnya sang teman keberatan, namun akhirnya dia menitipkan mobilnya pada Edo Rental.
Saat ini, total 60 - an mobil yang beroperasi di Edo Rental. Sebelumnya ditahun 2017, mobil yang beroperasi di Edo Rental mencapai 180.
Edo mengungkapkan, tahun 2017 merupakan masa puncaknya sebagai pebisnis rental namun masa itu juga yang membuatnya terjerumus dalam dunia hitam. Edo menjadi pemakai narkotika dan dia mengakui, hal itu cukup menghancurkan bisnisnya dan juga kehidupannya.
"Teman teman hilang bisnis juga merosot tabungan habis, ditinggalkan, komplit," ujarnya.
Meski ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula, Edo tidak putus asa. Dia tetap bertekad untuk berusaha selama masih hidup.
Dengan berbagai pengalaman yang sudah dilalui, Edo mengungkapkan definisi suksesnya berubah. Kalau dulu definisi suksesnya adalah jumlah tabungan, kini definisinya berubah menjadi memanusiakan manusia.
"Teman teman yang pernah bergabung sekarang sudah jadi bos - bos untuk masing - masing rental. Paling tidak beta punya rasa kebanggaan dari apa yang mereka tunjukkan sekarang. Entah itu lebih maju dari Edo Rental entah itu lebih kecil dari Edo Rental, pada dasarnya mereka semua itu beta anggap sebagai hasil buatan beta. Mau diakui atau tidak tetap hasil buah tangan beta. Itu jadi satu semangat buat beta," katanya dalam bahasa Kupang.
Edo berharap pandemi bisa diatasi sehingga ekonomi NTT bisa kembali pulih. "Memang susah sih cuma bagaimana kerja pemerintah untuk memperkecil tingkat penularan mungkin dari kesadaraan masyarakat juga ya keluar rumah pakai masker atau sering cuci tangan atau apa jadi biar kita bisa sama sama membangun NTT," kata dia.
Edo Rental menyediakan mobil dari Alphard sampai Brio dan setiap tahun selalu ada promo.
"Biasanya dari akhir Januari sampai akhir Februari. Dari setiap jenis mobil dikorting Rp. 50.000 per hari misalkan kalau Avanza Rp. 300.000 per hari jadi Rp. 250.000, Innova Reborn dari Rp. 400.000 jadi Rp.350.000 diluar BBM sama driver," ungkap Edo.
Promo ini berlaku untuk semua jenis mobil dan bisa dicek langsung di media sosial Instagram dan Facebook Edo Rental jenis - jenis mobil dan harganya.
Salah satu teman yang menitipkan mobilnya di Edo Rental, Ridwan Malelak mengakui, awalnya dia di-PHK setelah bekerja selama 12 tahun lebih di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kupang.
Setelah di-PHK tahun 2018, Ridwan bertemu Edo yang mengenalkannya pada dunia bisnis rental.
Edo yang mengetahui saat itu Ridwan di-PHK langsung saja mengajak bergabung dengan bisnisnya.
"Kebetulan om Ridwan punya mobil 1 daripada nganggur lebih baik dipakai," kata Edo.
Dalam sistem kerjasama dengan Edo Rental hanya mengandalkan kepercayaan sehingga tidak ada aturan - aturan tertentu untuk bergabung.
Pendapatan per bulan pun dipotong 10 persen untuk operasional kantor dan sisanya untuk pemilik mobil.
"Pendapatan tergantung. Kalau dalam bulan sepi ya sepi kalau ramai ya ramai," ujar Ridwan.
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap usaha rental sampai akhir tahun 2020 banyak kendaraan milik teman - teman yang ditarik oleh leasing karena tidak sanggup membayar.
"Cuma waktu itu ada program dari leasing waktu Itu restrukturisasi untuk pemilik mobil," jelas Edo.
3 tahun bergabung dengan Edo Rental, Ridwan cukup menikmati dengan jatuh bangun dan susah senangnya karena dia bergabung dengan Edo Rental hanya dengan modal nekat.
"Beta pikir pada waktu itu beta mau ke mana saat itu (Setelah di-PHK). Berjalannya waktu beta gabung dengan k Edo artinya beta jalani sudah karena beta pikir mau tes PNS juga dengan umur yang begini mungkin su sonde bisa lagi," cerita Ridwan dalam bahasa Kupang.
Bagi Ridwan, ini sudah jalan Tuhan dia harus melakoni pekerjaan ini. Pemahaman soal bisnis rental baru diketahui setelah Ridwan bergabung dengan Edo Rental .Dia mengakui, hubungan dengan Edo adalah kenalan yang saling percaya. "Yang penting dalam beta pun hidup bisa cukupi beta pu kebutuhan," tandasnya.
Ridwan sendiri cukup optimis dengan bisnis ini kedepannya jika pandemi akhirnya bisa diatasi.
Dia berharap situasi bisa kembali normal dan keuangan bisa lancar, masyarakat khususnya NTT bisa lebih semangat lagi untuk mencari uang.(*)
Baca Berita Kota Kupang Lainnya