Pembunuhan Ibu dan Anak

Usung Dua Peti Mayat ke DPRD NTT, Aliansi Tuntut Keadilan Bagi Astri Lael

Peserta aksi meletakkan dua peti mayat di depan pintu masuk gedung DPRD NTT. Dua peti mayat itu ditutup kain hitam.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Aliansi Peduli Kemanusian mengusung dua peti mayat saat demo di Gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin pagi 10 Januari 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Elemen masyarakat Kota Kupang yang tergaung dalam Aliansi Peduli Kemanusiaan menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin pagi 10 Januari 2022.

Peserta aksi mengusung dua peti mayat, diselubungi kain hitam.

Aksi Damai Jilid IV ini menuntut keadilan bagi Astri Manafe (30) dan Lael Maaccabbe (1). Ibu dan anak ini menjadi korban pembunuhan.

Mayat kedua korban ditemukan di lokasi proyek SPAM Kali Dendeng Kelurahan Penkase Oeleta Kecamatan Alak Kota Kupang.

Baca juga: Kejati NTT Kembalikan Berkas Perkara Pembunuhan Astri-Lael

Polisi telah menetapkan Randi Badjideh (RB) sebagai tersangka.

Meski telah melaksanakan rekonstruksi di 10 tempat kejadian perkara (TKP) berbeda dengan 22 adegan, keluarga korban menduga Randi Badjideh bukan pelaku pembunuhan.

Sementara berkas perkara pembunuhan Astri dan Lael telah dikembalikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT kepada penyidik Polda NTT.

Baca juga: Jekson Manafe Banjir Pujian, Viral Kata Tunduk dan Tanduk di Kasus Pembunuhan Astri dan Lael

Dalam penyataan sikapnya, Aliansi Peduli Kemanusian menyatakan:

- Menuntut Gubernur NTT Bersuara Kasus astri dan Lael.

- Menuntut DPRD Melibatkan Aliansi Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Kapolda NTT.

- Menuntut Gelar Perkarah Ilmiah Melibatkan Ahli Forensik, Ahli Hukum dan Tes Lie Detektor

- Menuntut Kapolda NTT Mengganti Kabid Humas, Para Penyidik. Selanjutnya melakukan penyidikan ulang dan kerja transparan dalam penyidikan.

- Menunut janji Kapolda lama kepada keluarga korban untuk mengangkap pelaku lain

- Menuntut Kejaksaan bekerja dengan hati nurani, transparan dan integritas.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Astri dan Lael, Aliansi Nyanyikan Lagu Didoa Ibuku di Polda NTT

Aliansi Peduli Kemanusian terlebih dulu aksi di depan Kantor Gubernur NTT. Kemudian demo di gedung DPRD NTT, mulai sekitar pukul 11.30 Wita.

Peserta aksi meletakkan dua peti mayat di depan pintu masuk gedung DPRD NTT. Dua peti mayat itu ditutup kain hitam.

Selain keranda jenazah, Aliansi Peduli Kemanusian juga membawa sejumlah poster Astri dan Lael serta beberapa baliho. Aksi dikawal polisi dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi NTT.

Baca juga: Syahrini Ungkap Bagian Tubuh Reino Barack yang Bikin Klepek-klepek: Samurai Gagah Mantap

Koordinator aksi Christo Kolimo mengatakan, kehadiran mereka karena sebelumnya sudah ada kontrak komitmen dengan DPRD NTT.

"Kami membawa dua peti mayat agar bisa menggugah hati kita semua termasuk bapak ibu anggota DPRD NTT," ujar Christo. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved