Berita TTU

Dugaan Penipuan Nasabah Oleh Perusahaan BUMN di TTU, Ini Penjelasan Kasat Reskrim Polres TTU

Kasus Dugaan Penipuan Nasabah Oleh Perusahaan BUMN di TTU, Ini Penjelasan Kasat Reskrim Polres TTU

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Nasabah Bank BRI Cabang Kefamenanu Bernat Ottu bersama kuasa hukumnya, Robertus Sallu, S. H., M. H pasca menggelar jumpa pers, Kamis, 25 November 2021 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU- Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Fernando Oktober menegaskan, pihaknya masih dalam proses melengkapi berkas kasus dugaan penipuan nasabah oleh salah satu perusahaan BUMN di Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU.

"Perkaranya masih dalam proses melengkapi berkas," ungkapnya saat dihubungi POS-KUPANG.COM, melalui pesan WhatsApp, Senin, 10/01/2022.

Menurut Iptu Fernando, pelaku beberapa waktu lalu sempat melakukan komunikasi upaya damai terhadap korban atas kasus tersebut. "Saya dengar sih mereka (pelaku, red) ada upaya," tukasnya.

Sementara kuasa hukum korban, Robertus Salu, S. H., M. H saat dihubungi menerangkan, para prinsipnya dia bersama kliennya menghormati proses hukum kasus tersebut yang sedang berjalan.

Di sisi lain, pelaku bersama korban juga sedang mencarikan jalan keluar untuk penyelesaian kasus ini secara damai dan lain-lain.

Baca juga: Sidang Dakwaan Perkara Dugaan Penipuan Rp 1,3 Miliar oleh Pengusaha Wanita di Kupang Ditunda 3Kali

"Perdamaian yang nantinya diikuti juga dengan denda atau seperti apa," tambahnya.

Robert menegaskan bahwa, kliennya tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang diduga mencemarkan dan mempermalukan nama baik pelaku di media sosial.

Hal ini bagi Robert, dibuktikan dengan tidak adanya postingan yang menjelekan atau mencemarkan nama baik pelaku di Media Sosial.

Sementara Pimpinan BRI Cabang Kefamenanu, Abid Rahman Martono saat dihubungi via pesan WhatsApp menjelaskan, BRI Cabang Kefamenanu Prinsipnya kmi sudah mnyelesaikan secara aturan SDM BRI.

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan kesaksian kepada pihak kepolisian perihal persoalan tersebut.

"Beberapa hari dari jawaban klarifikasi kami dulu langsung kami tindaklanjuti secara internal maupun proses hukumnya di kepolisian," tegasnya.

Baca juga: Sidang Perkara Dugaan Penipuan Rp 1,3 Miliar di Kupang, Kuasa Hukum WL Hadirkan Saksi 2 Saksi Ahli 

Diberitakan sebelumnya, Oknum Pegawai Bank BRI Cabang Kefamenanu Unit Eban, Faradilla Rahmadhani diduga menggelapkan sejumlah uang deposito milik seorang nasabah bernama Bernat Ottu.

Faradilla diduga menggelapkan uang milik Nasabah yang beralamat di Oekefan, Kota Soe,Kabupaten Timor Tengah Selatan ini sebesar Rp. 7.500.000 dengan modus sebagai nasabah Deposito pada Bank BRI Cabang Kefamenanu Unit Eban.

Dalam jumpa pers  yang digelar pada Kamis, 25/11/2021, Bernat Ottu yang pada moment tersebut didampingi kuasa hukumnya, Robertus Sallu, S. H., M. H mengisahkan bahwa, dirinya dan Faradilla Rahmadhani berteman dekat. Seiringnya berjalan waktu  pasca diterima sebagai Teller pada Bank BRI Cabang Kefamenanu Unit Eban, Faradilla mengajaknya untuk membuka Deposito di Bank BRI. Pasalnya, sebagai Pegawai Bank BRI baru dia (Faradilla) diwajibkan memiliki nasabah Deposito.

Pasca menerima informasi tersebut, pada Senin 29 Juni 2020, pukul 19:31:38 Wita, Bernat kemudian mengirim uang sebesar Rp. 5.000.000; kepada Pegawai Bank BRI Cabang Kefamenanu Unit Eban atas nama Faradilla Rahmadhani dari rekening pribadi miliknya.

Sehari berselang tepatnya pada, Selasa 30 juni 2020, Faradilla mengirim bukti tanda setor kepada korban dengan jumlah Rp. 10.000.000,- (bukti terlampir) dengan alasan bahwa dirinya menambah Rp. 5.000.000,. agar Deposite besar.

"Saya sempat menanyakan kepada pegawai Bapak atas nama Faradilla Rahmadhani dengan mengatakan" kenapa uang Deposito tidak menggunakan nama saya dan dia (Faradilla) menjawab kepada saya bahwa tidak bisa pakai nama saya karena KTP saya yang beralamat di SoE, Kabupaten TTS, sehingga tidak bisa membuka Deposite di wilayah Kefa, Kabupaten TTU dan pelaku menggunakan namanya untuk mendeposit uang yang saya kirimkan tersebut," ujar Bernat.

Tidak hanya itu. Pada Selasa 28 Juli 2020, Faradilla (Pegawai Bank BRI) meminta lagi kepada korban untuk menambahkan uang Deposite sebanyak Rp. 2.515.000 dan pada saat itu korban langsung mengirim uang kepada pegawai Bank BRI tersebut dengan menggunakan ATM Bank NTT.

Faradilla, ucap Bernat, lalu mengirimkan kepada korban bukti penyetoran tambahan uang yang  sudah ditransfer di mana menurut pelaku akan dideposito selama 6 bulan.

Pada Tanggal 19 Maret 2021, korban menanyakan kepada Faradilla yang bertugas sebagai Teller di Bank BRI Cabang Kefamenanu Unit Eban mengenai uang deposito tersebut. Tetapi, Faradilla menjawab, telah menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan pribadinya dan akan menggantinya dengan cara menyicil. Namun hingga saat ini  belum ditepati.

Selanjutnya, pada Jumat, 09 Juli 2021, korban pergi ke kediaman yang bersangkutan yang berlokasi di samping SPBU Kilometer 4 Kota Kefamenanu untuk mempertanyakan uang deposito yang ia kirimkan kepada yang bersangkutan. Namun, pada saat itu, korban tidak tidak sempat bertemu dengan yang bersangkutan.

Merespon hal ini, korban kemudian melaporkan kepada Pimpinan Cabang BANK BRI TTU karena ia merasa di tipu soal Deposito beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, pihak Pincab BRI Kefamenanu diduga tidak memberikan respon baik atas apa yang dialami Nasabah tersebut.

Korban kemudian dipertemukan dengan pegawai Bank BRI tersebut dan yang bersangkutan mengakui perbuatannya mengenai Deposito  yang mana sudah digunakan  untuk kepentingan pribadi di depan Pimpinan Cabang Bank BRI Cabang Kefamenanu dan bagian SDM Bank BRI Cabang Kefamenanu.

Meskipun demikian,  lanjut Bernat, dirinya diminta untuk menyelesaikan  persoalan tersebut secara kekeluargaan. Tetapi korban tidak mau memberi respon. Pasalnya, korban merasa bahwa dugaan penggelapan uang deposito bukan masalah kekeluargaan. Hal ini kemudian tidak menemukan solusi pada saat itu.

Karena tidak menemukan jalan keluar atas persoalan yang dialaminya, korban kemudian melaporkan perbuatan yang bersangkutan pada 28 Agustus 2021 ke Polres Timor Tengah Utara (TTU).

 Kasat Reskrim Polres Timor Tengah Utara (TTU), Iptu Fernando Oktober saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, tidak memberikan jawaban perihal penetapan tersangka dugaan penggelapan uang deposito milik nasabah oleh Teller Bank BRI Cabang Kefamenanu Unit Eban tersebut.

Meskipun demikian, berdasarkan informasi yang diberikan oleh korban bahwa Polres TTU telah menetapkan Faradilla Rahmadhani sebagai tersangka pada pekan lalu. (*)

Baca Berita TTU Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved