Timor Leste

Arte Moris, Sekolah Seni Bebas yang Tergusur di Timor Leste

Kamis malam, panas, lembab dan berkeringat saat matahari terbenam di atas ibu kota Timor Leste.  Banyak orang berkumpul di sekitar panggung darurat.

Editor: Agustinus Sape
ALLONE TWOSIX (DENGAN IZIN FOTOGRAPHER)
Lukisan pahlawan pertahanan mengintip dari tumpukan karya-karya yang bertempur di jalan oleh Pemerintah selama penggusuran Arte Moris di Timor Leste. 

Namun belum ada yang melangkah untuk menemukan solusi yang layak.

Penggusuran itu menunjukkan siapa yang memegang kekuasaan sebenarnya di Timor Leste. Ini adalah bukti bahwa rencana pembangunan dan janji untuk berinvestasi dan membangun peluang bagi kaum muda tidak diprioritaskan. Ini mengungkapkan bahwa masa lalu lebih penting daripada masa depan, dan bahwa seni dan budaya tidak dihargai.

Saat ini tidak ada galeri nasional, tidak ada sekolah seni yang didanai, dan hampir tidak ada dukungan pemerintah untuk seni.

Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa salah satu dari sedikit organisasi seni utama yang ada di Timor Leste, Gembel, juga menghadapi penggusuran.

Baca juga: Damen Kirim Kapal Feri Baru ke Timor Leste, Menghubungkan Dili dengan Pulau-pulau Sekitar

Sementara situasi Gembel berbeda, pengusiran mereka dari ruang yang disediakan pemerintah sedang diperebutkan di pengadilan.

Dalam waktu singkat dua kolektif seni terbesar dan paling terkenal di negara ini bisa tanpa rumah.

Ada kebutuhan mendesak untuk investasi dan dukungan untuk seni dan budaya dan dukungan tulus untuk ruang yang aman dan kreatif bagi kaum muda.

Pada 13 Desember 2021, garis polisi dibentuk untuk menghentikan Arte Moris mengadakan acara musik dan lukisan setiap hari, dan pada 16 Desember anggota Arte Moris akhirnya terpaksa pergi. Harapan untuk ruang yang didanai pemerintah yang sesuai kini telah menguap.

Saat ini, opsi untuk mendanai atau membeli tanah atau bangunan untuk menampung Arte Moris secara permanen sedang dijajaki dan koleksinya disimpan di sejumlah lokasi. Tapi tidak diragukan lagi bahwa Arte Moris akan terus hidup dalam bentuk baru, awal era baru.

Lelucon terbaru di antara keluarga Arte Moris adalah bahwa ketika mereka akhirnya menemukan ruang baru, karya seni yang dibuang di jalan akan diciptakan kembali sebagai karya seni konseptual dan simbol warisan Arte Moris: seni berbicara kebenaran kepada kekuasaan.

Viva Arte Moris!

Sumber: newmandala.org/Annie Sloman

Berita terkait Timor Leste

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved